HeadlineKutai TimurRagam

Kades Mandu Dalam minta Perusahaan Sawit Perhatikan Jalan dan Angkutan Anak Sekolah

Upnews.id, Sangatta – Meski Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi pemilik kebun kelapa sawit terluas di Provinsi Kalimantan Timur, yang mencapai 500 ribu hektar. Namun masih banyak masyarakat di sekeliling perusahaan perkebunan, belum merasakan kontribusinya bagi pembangunan desa.

Salah satunya dirasakan oleh masyarakat di Desa Mandu Dalam, Kecamatan Sangkulirang. Hal itu diutarakan langsung oleh Kepala Desa (Kades) Mandu Dalam Rahmat, melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Nuzul Azmi Hadi saat dihubungi awak redaksi Upnews.id (24/05/2023).

Baca Juga : Tangani Kerusakan Jalan di Sanga Sanga, Pemprov Kaltim Panggil Perusahaan Tambang

Menurutnya, ada sekitar 10 perusahaan perkebunan kelapa sawit disekitar desa mereka. Namun belum seluruhnya memberikan kontribusi untuk desa, baik berupa Corporate Social Responsibility (CSR) maupun bantuan lain yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Karena selama ini masih ada beberapa perusahaan yang belum memenuhi kewajibannya kepada masyarakat. Untuk itu, dihimbau kepada seluruh perusahaan yang berada di sekitar Desa Mandu Dalam agar bisa membantu masyarakat, keberadaanya bisa dirasakan masyarakat,” harapnya.

Kades menyebut, salah satu yang menjadi prioritas yakni jalan desa. Pasalnya puluhan kilo meter jalan desa dalam keadaan rusak parah, terlebih saat ini kerap turun hujan sehingga semakin memperparah kondisinya.

“Setidaknya perusahaan juga sering lewat di jalan desa, jadi bisa merasakan kondisi jalan seperti apa. Ya harapannya jalan bisa menjadi perhatian, kalo rusak ya mohon pengertiannya untuk diperbaiki,” tegasnya.

Pasalnya jalan desa menjadi satu-satunya akses masyarakat untuk beraktifitas, maupun anak-anak menuju sekolah.

Anak-anak di Desa Mandu Dalam Kecamatan Sangkulirang Harus Berdesakan Saat Menuju ke Sekolah . Foto (Istimewa)

“Prioritas jalan dan angkutan bus anak. Selama ini bus sekolah ada, hanya saja keterbatasan armada sehingga overload dan sudah tidak memenuhi standar laik jalan. Dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.

Baca Juga : Security Perusahaan Sawit Kedapatan Miliki Puluhan Poket Sabu

Kades menyebut, jika selama ini memang ada kendaraan angkutan anak sekolah. Namun belum dapat mengangkut seluruh anak di kawasan Desa Mandu Dalam. Alhasil anak-anak yang tidak terangkut menuju sekolah, tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar.

“Harapannya perusahaan-perusahaan di sekitar Desa Mandu Dalam dapat membantu tambahanarmada bus untuk angkutan anak sekolah.” Tutupnya (Put/Dr)

Baca Juga

Back to top button