HeadlineKutai TimurRagam

Kutai Timur Pemilik Kebun Kelapa Sawit Terluas di Kaltim

Upnews.id, Sangatta – Luas wilayah Kabupaten Kutai Timur yang mencapai 35.747,50 Km2 atau 17% dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang kaya, baik dari sektor Mineral dan Gas Bumi, Pertambangan hingga dari sektor Pertanian dan Perkebunan.

Untuk sektor Perebunan, khususnya Kelapa Sawit. Kabupaten Kutai Timur kini tercatat sebagai daerah di Provinsi Kalimantan Timur dengan luas kebun mencapai 459 ribu hektar. Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, dibawah Kutim ada Kabupaten Kukar dengan 231 ribu hektar dan Paser 183 ribu hektar.

Tercapainya luasan perkebunan saat ini, sesuai dengan apa yang telah ditanamkan oleh pendiri Kutim terdahulu, yang sejak awal berdiri daerah ini menggalakan Kelapa Sawit. Hal itu sesuai dengan pernyataan Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, beberapa waktu yang lalu saat menyambut tamu dari Kabupaten Soppeng.

“Saat berdiri pada tahun 1999 yang lalu, waktu itu sepakat antara Pemerintah dan DPRD kita menggalakan perkebunan kelapa sawit. Dan alhamdulilah pada tahun 2021 ini kelapa sawit di Kutim hampir 500 ribu hektar, melebihi luas kebun kelapa sawit beberapa daerah lain di Kaltim,” ujar Bupati.

Data Perkebunan Kelapa Sawit Di Kutim

Diketahui, dari 459.543 hektar luasan perkebunan kelapa sawit Kutai Timur yang tersebar di 18 Kecamatan, baik milik masyarakat maupun perusahaan. Mampu memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) hingga 7.942.051 ton setiap bulannya, dengan produktivitas setiap hektar 23 KG/ha.

Dari sektor perkebunan ini, mampu menyerap tenaga kerja hingga 75.413 KK/TKP. Sehingga tak terelakan, jika Kutai Timur saat ini memiliki puluhan perusahaan kelapa sawit.

Bahkan, rencana kedepan potensi Kelapa Sawit akan dimaksimalkan melalui produk turunannya. Untuk menuju kesana, pemerintah saat ini terus menggalakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batota Trans Kalimantan (MBTK). Nantinya, perusahaan tidak bisa lagi menjual dalam bentuk minyak mentah ke luar daerah, malainkan telah memiliki nilai tambah.

Wacana ini diyakini dapat menambah Pendapatan bagi Daerah, serta dapat menyerap lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi. (nz)

Baca Juga

Back to top button