EkonomiHeadlineKutai Timur

BBM di Pedalaman Kutim Tembus Rp20 Ribu per Liter

Upnews.id, Sangatta – Meski pemerintah pusat telah menetapkan Program BBM Satu Harga diseluruh negeri. Namun ternyata ribuan masyarakat Kutai Timur yang berada di kecamatan pedalaman, harus pasrah dan menerima harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jenis Pertalite dan Pertamax diangka Rp20 ribu per liternya.

Kondisi harga yang mahal, diperparah dengan pasokan yang langka. Hal ini yang tengah dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Busang, Kabupaten Kutai Timur.

Baca Juga : Disprindag Kutim Gelar Rakor Atasi Antrean BBM Di SPBU

Krisis BBM di Kecamatan Busang, Kab. Kutai Timur, bahkan harga mencapai Rp20 ribu/liter akibat langkanya BBM,” ujar salah satu warga Busang.

Kondisi tersebut dibenarkan oleh Plt. Camat Busang, Laden Sibarani. Menurutnya, BBM dengan RON 90 atau Pertalite semenjak seminggu terakhir sudah langka di wilayahnya. Hal itu lantaran penjual BBM yang mengarah ke Busang tidak dapat membeli di SPBU/APMS, lantaran Pertalite jenis BBM bersubsidi.

“Lalu mereka membawa Pertamax yang tentu harganya beda, sehingga yang ada di Busang hanya Pertamax dengan harga jual Rp20 ribu/liter, kalau Pertalite sudah tidak ada lagi,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (23/01/2024).

Diwaktu normal, harga BBM yang berasal dari wilayah Sebulu dan Tenggarong, dijual kembali oleh pengecer sekala warungan dengan harga Rp15-16 ribu per liter. Sementara untuk Pertamax diharga Rp18 ribu ke atas per liternya.

“Kelangkaan sudah seminggu ini, sempat Rp23 ribu turun ke Rp20 ribu,” tambahnya.

Baca Juga : Kutim Minta Kuota Semua Jenis BBM Tahun Depan Naik 10%

Menurutnya, aktifitas masyarakat tetap berjalan normal. Namun dari segi harga membuat warga tertekan dan menyiksa, lantaran yang ada hanya Pertamax.

Guna mencarikan solusi, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian agar ada kebijakan, sehingga BBM bersubsidi dapat juga dinikmati oleh masyarakat Busang.

Hal senada juga diutarakan oleh warga Kecamatan Long Mesangat, Budi. Menurutnya BBM mengalami kelangkaan semenjak 4-5 hari belakangan. Diduga, kelangkaan terjadi lantaran adanya razia di Tenggarong dan Samarinda.

“Untuk Pertalite ada yang Rp18 ribu, ada juga yang jual Rp20 ribu mas,” sebut Budi.

Dirinya menyebut, minyak yang ada berasal dari pengampas asal Tenggarong. Hal itu lantaran SPBU terdekat yang berada di SDC Kecamatan Muara Bengkal, sejak berdiri belum beroperasi.

Tidak Ada Pilihan, Warga Tanjung Mangkalihat Pasrah BBM Rp20 Ribu per Liter

Sementara itu, Warga Desa Tanjung Mangkalihat Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, semenjak 2023 tahun lalu telah merasakan BBM jenis Pertalite diharga Rp20 ribu per liter di tingkat pengecer.

Bensin eceran Rp20 ribu itu normalnya di warung-warung, itu botolan, botol minuman TM. Tidak ada kenaikan ataupun penurunan. Kalo Biosolar Rp15 ribu per liter,” jelas Kades Tanjung Mangkalihat, Jamaluddin.

Dirinya menyebut, BBM untuk jenis Pertamax tidak ada diwilayahnya. Untuk jenis Pertalite itu pun berasal dari Kecamatan Biduk-biduk, Kabupaten Berau.

“Orang bawa juga dari Biduk-biduk, jual lagi. Kalo tidak ada yang bawa, tidak dapat minyak kita di Mangkalihat ini,” tambahnya.

Lanjutan : Langkah Pemerintah

1 2Laman berikutnya

Baca Juga

Back to top button