Kutim Minta Kuota Semua Jenis BBM Tahun Depan Naik 10%
Disprindag Bakal Luncurkan Aplikasi Scan Plat Kendaraan
Upnews.id, Sangatta – Menindak lanjuti hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Kabupaten Kutai Timur beberapa waktu yang lalu. Terkait keluhan supir-supir truk di Sangatta yang alami kesulitan mendapatkan BBM jenis Solar.
Membuat DPRD Kutim , meminta kepada Pemerintah untuk bersurat ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) agar kuota BBM Kutai Timur ditambah. Hal itu demi berjalannya roda perekonomian di daerah.
Setelah melakukan koordinasi dan rapat mengenai kebutuhan BBM di daerah, yang disandingkan dengan jumlah kuota yang diberikan. Maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kutai Timur mengusulkan tahun depan kuota BBM bisa naik 10%.
Disprindag Minta Kendaraan Pelayanan Masyarakat Diprioritaskan Oleh SPBU
“Kami mengusulkan melalui bagian Biro Ekonomi dan Disprindag Provinsi Kalimantan Timur. Bahwa Kutai Timur meminta penambahan kuota 10% dari kuota 2021 untuk tahun 2022,” jelas Kepala Disprindag Kutim Zaini melalui Kepala Seksi Dalam Negeri Ahmad Doni Efriadi.
Permintaan penambahan kuota 10% untuk semua jenis BBM, terkecuali jenis premium lantaran akan dihapuskan. Sehingga penambahan kuota diganti untuk jenis Pertalite.
Berdasarkan hasil penjelasan dari pihak Provinsi, diketahui jika Kutai Timur pada dasarnya memang kelebihan atau ada BBM yang sisa.
Disprindag Kutim Ajukan Perbup Pembatasan Retail Waralaba Nasional
“Tapi memang, bahwa solar ini, dimana ada daerah tambang biasanya memang kendala untuk solar kurang itu bisa terjadi,” imbuhnya.
Agar Pemerintah dapat memantau larinya BBM di Kutai Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan berencana akan membuat aplikasi scan plat kendaraan, yang terkoneksi dengan Samsat RI. Sehingga masyarakat tidak bisa lagi melakukan pengisian berulang-ulang.
“Pertamina memang punya (EDC) tapi itu manual. Mengisi di SPBU sini, ditempat lain bisa ngisi. Tapi jika yang di scan itu plat bakalan terdeteksi, begitu juga dengan plat palsu,” sebut Doni.
Dirinya berharap agar di tahun depan pihaknya memiliki anggaran, sehingga aplikasi yang dijelaskan dapat terealisasi.
Sementara itu, pihak Pertamina saat hendak dimintai konfirmasinya terkait permintaan Kutim, serta jumlah kuota BBM yang diterima oleh Kutai Timur pada tahun 2021 ini belum ada tanggapan. (Nz)