HeadlineKutai TimurPolitik

Langkah Kasmidi Pada Pilkada 2020

Golkar Kutim Inginkan Koalisi Besar, Belum Ada Kata Pisah Dengan Bupati

Upnews.id, Sangatta – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang, DPD Partai Golkar Kutim mulai melakukan komunikasi kesejumlah Partai Politik (Parpol) pemenang Pemilihan Legislaitf (Pileg) tahun 2019 lalu. Hal itu diutarakan oleh Ketua DPD Golkar Kasmidi Bulang saat dijumpai di ruang kerjanya (16/1) yang lalu.

Menurutnya, sebagai Ketua Partai harus menjaga amanah. bahwa partai Golkar tidak mungkin jadi penonton pada Pilkada tahun ini. Tentunya akan berkoalisi dengan partai-partai yang lain mengingat kursi Golkar di DPRD Kutim hanya ada 7.

“Makanya saya mendaftar ke partai-partai lain. Dan memang golkar harus banyak berkoalisi. Makin banyak makin bagus. Saya sudah mendaftar ke PDI Perjuangan, Demokrat, Gerindra, NasDem, PPP, PKB, dan juga Golkar yang membuka pendaftaran” Ujar Kasmidi.

Ditanya soal isu perpecahan dengan Bupati Kutim Ismunandar saat ini, Kasmidi mengaku bahwa itu hanya isu diluar saja. “ya biasa, mungkin ada orang yang tidak suka, itu biasa saja dalam politik. Sampai saat ini hubungannya dengan Bupati masih sangat harmonis,” Ujarnya.

Kasmidi menyebut tidak mungkin Bupati dan dirinya hanya jadi penonton pada Pilkada 23 September mendatang. “Kalau kami harus pisah ya berarti kami berlawanan, tapi kalau kami masih bersama berarti sepaket. Komunikasi dengan Bupati sejauh ini baik-baik saja,” Tegasnya.

Koalisi besar diinginkan oleh Kasmidi Bulang, hal ini terlihat dari banyaknya Parpol yang dijajaki melalui penjaringan partai dengan tujuan untuk pembangunan Kutai Timur. “Kepada semua tim saya minta jangan gegabah, takutnya nanti kita ingin deklarasi tapi pas hari H tidak jadi berpasangan,kan nanti akhirnya malu,” menurutnya.

Politik itu dinamis, oleh sebab itu Wakil Bupati berpesan kepada seluruh ASN di Lingkup Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk tidak turut dalam politik praktis, hal itu bisa membawa bencana kedepannya.

Kasmidi juga telah melakukan komunikasi yang intens dengan beberapa Parpol maupun tokoh di Kutim, Seperti PKB, Sobirin Bagus, Suhaimi maupun Ardiansyah. “Politik kan dinamis, hari ini pun saya dan Bupati masih harmonis, tidak ada perang diantara kami. Saya lahir di Sangatta, jadi saya tiidak akan menggadaikan kabupaten ini hanya karena kepentingan pribadi,”Tutupnya. (nz)

Baca Juga

Back to top button