HeadlineKutai TimurOlahraga

Ketua KONI Kutim Minta Cabor Buka Hati dan Mata

Upnews.id, Sangatta – Menjelang Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kutai Timur-1, beberapa Cabang Olahraga (Cabor) merasa tidak puas atas keputusan KONI dan Dispora Kutim yang hanya mempertandingkan 8 dari 52 cabor.

Lantaran komunikasi antara KONI Kutim dan Cabor tidak berjalan, maka Cabor mengadukan nasibnya pada DPRD Kutim yang difasilitasi pada Rapat Dengar Pendapat (Rdp) di Ruang Hearing Gedung Wakil Rakyat Kompleks Bukit Pelangi Sangatta pada Senin (24/02/2020).

Menurut keterangan Sarwono Hidayat selaku Pengurus Cabor Perbakin Kutim, pihaknya sejak awal tidak dilibatkan dalam pembicaraan penentuan 8 cabor yang dipertandingkan pada Porkab. Bahkan hasil monitoring yang dilakukan KONI Kutim ke 18 Kecamatan, tidak diketahui dengan jelas dibahas dalam rapat pleno dengan siapa.

Sarwono sesalkan sikap KONI yang justru tidak melibatkan Cabor yang notabene merupakan anak sah dari KONI, dalam mengambil keputusan. Sehingga banyak Cabor yang justru penyumbang mendali pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2018 lalu, ditinggalkan alias tidak menjadi peserta Porkab.

“Sebelum dia (KONI Kutim) mengumumkan 8 Cabor, seharusnya dia mengundang kita-kita (Cabor) dong. Hay 52 Cabor yang ada di Kutim, ini ada dana Rp 5 Miliar hanya mampu untuk 8 Cabor, apa saran pendapat anda?. Jika dari awal itu ada, maka tidak akan terjadi hearing semacam ini. Karena koni merasa benar dan cabor merasa di tinggal maka kami akan buat hitung-hitungan jika tetap dilaksanakan.” Tegas Sarwono.

Sarwono merasa KONI Kutim telah mendzolimi dan menyakiti hati Cabor. Sehingga apabila Porkab tetap berjalan tanpa melibatkan yang lain, maka dirinya akan mengeluarkan mosi tidak percaya pada KONI Kutim. Bahkan, Sarwono meyakini pada ajang Porprov di Berau mendatang Kutim tidak dapat mempertahankan gelar juaranya.

Menanggapi gagasan dan masukan yang muncul pada Rdp di DPRD Kutim, Rahman selaku Ketua Bidang Bimbingan dan Prestasi Koni Kutim mengaku akan menyampaikan pada Ketua KONI. “Kalau kami dari KONI, karena kebetulan ketua tidak bisa hadir. Apapun hasil hari ini, masukan dari Cabor, untuk ditunda maupun dibuka komunikasi akan disampaikan keketua. Bagaimanapun keputusan ada ditangan ketua,” Jelasnya.

Ketua KONI Kutim Minta Cabor Buka Hati dan Mata

Pada moment yang berbeda, Ketua KONI Kutim Heriansyah Masdar mengeluarkan statement di WhatsUpp Group. “Saya berharap kita semua membuka hati dan pikiran kita lebih jauh dan berbicara dengan data bukan dengan kepentingan Pribadi dan kelompok/golongan. Bila Cabor yang tidak banyak dimainkan dimasyarakat 18 Kecamatan kemudian dimainkan di PORKAB  apa kata masyarakat nanti??? Justru KONI akan dianggap mengada-ada???,” Tulisnya.

Heriansyah memberikan contoh Cabor Aeosport yang meriah 6 Mendali Emas di Porprov IV dengan atlet asli Kutim asal Sangatta. Dan Cabor ini tidak dimainkan di Porkan karena tidak banyak dimainkan di masyarakat.

“Mari kita buka mata dan hati kita, mari kita bersama sama mengedepankan asas keadilan karena olahraga bukan hanya punya segelintir orang. Olahraga adalah milik kita semua, milik masyarakat se Kabupaten Kutai Timur. Masyarakat di Kecamatan berhak memiliki kesempatan yg sama, berhak menunjukan kemampuan dalam olahraga yang digemari dan rutin dimaikan ditingkat Kecamatan,” Tegas Ketua KONI.

Diakhir tulisannya, Ketua KONI Kutim mengharapkan agar Pengcab dapat berkoordinasi dengan Koordinator Olahraga Kecamatan, untuk mengembangkan Cabornya disetiap Kecamatan yang ada di Kutai Timur agar kedepan Cabor yang dimainkan dapat bertambah. (nz)

 

Baca Juga

Back to top button