Diskominfo KutimEkonomiKutai Timur

Bupati Kutim Apresiasi Program Kampung Iklim Unggul Garapan Kabag SDA

Upnews.id, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus berupaya mendorong partisipasi masyarakat, untuk berperan aktif melaksanakan aksi adapatasi dan mitigasi perubahan iklim. Hal ini mengingat kondisi iklim semakin tidak baik-baik saja.

Salah satu langkah nyata dilakukan Pemkab Kutim melalui Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setkab Kutim, dengan berkolaborasi semua stakeholder dalam mengahdapi ancaman akibat peruahan iklim, melalui program Kampung Iklim Unggul.

Baca Juga : Bupati Kutim Apresiasi semua Pihak, Desa Djak Luay dan Karya Bakti Dapat Listrik 24 Jam

Kabag SDA Arif Nur Wahyuni ditemui usai peresmian aksi perubahan Kolaborasi Multipihak Program Kampung Iklim Unggul, di Gang Kama Rama, Dusun Danau Raya, Desa Sangattta Selatan. Menyebut jika program di RT 03 Kecamatan Sangatta Selatan tersebut bukan hanya aksi lingkungan semata.

“Mengapa kami sebut Kampung Iklim Unggul, karena di dusun ini bukan hanya aksi perlindugnan lingkungan saja, tetapi kami juga memperkuat perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan UMKM,” jelas Kabag SDA ditemui pada Senin (23/10/2023).

Pada kesempatan itu, Kabag SDA Setkab Kutim juga menyampaikan terima kasihnya keada semuapihak yang telah berpartisipasi dalam program Kampung Iklim Unggul pertama di Kutai Timur ini.

“Perumdam TTB memberikan bantuan hidran umum, PT Pertamina dengan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari, PT PLN dengan penyambungan instalasi dan bantuan kompor listrik yang rendah emisi,” tambahnya.

Selain itu, ada pula LAZ Sinergi dengan bantuan baglog dan kumbung, P3OKT dengan pelatihan peningktan perekonomian masyarakat. Serta Pekab Kutim melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) berupa bantuan bibit buah, sayuran dan saprodi.

Baca Juga : Ardiansyah Sulaiman jadi Pembicara di Forum COP Mesir

Bantuan-bantuan untuk Kampung Iklim Unggul tersebut selanjutnya dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Berseri. Usai menerima bantuan, diharapkan KWT Berseri dapat mengolah produksi jamur tiram lebih profesional lagi.

“Kami berharap bantuan ini mampu mendorong KWT Berseri untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aksi-aksi adaptasi mitigasi perubahan iklim. Juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan melaksanakan pengolahan jamur tiram dari hulu ke hilir,” harapnya Kabag SDA itu.

Diketahui, produksi jamur tiram dimulai dari pembuatan baglog, produksi baglog, berbagai olahan dari jamur, sampai pada pemanfaatan baglog pasca pemakaian menjadi kompos.

Program yang menjadi aksi perubahan dari Kabag SDA Setkab Kutim itu, mendapat apresiasi dari Bupati Ardiansyah Sulaiman selaku pimpinan tertinggi di Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Dirinya berharap pengelolaan lingkungan dari hulu ke hilir tidak hanya digelar di satu titik saja.

“Pemerintah akan terus mendorong untuk kegiatan serupa ditempat lain, yakni mengelola lingkungan yang memberikan dampak tumbuhnya perekonomian masyarakat. Dalam hal ini pengelolaan jamur tiram,” sebut bupati.

Dihadapan seluruh undangan yang hadir, bupati langsung meresmikan Kolaborasi Multipihak Program Kampung Iklim Unggul di Dusun Danau Raya tersebut.

Baca Juga : 3 Desa di Kecamatan Batu Ampar Nikmati Listrik 24 Jam

“Semoga akan membawa keberkahan buat masyarakat dan Kabupaten Kutai Timur pada umumnya,” tutup bupati.

Sementara itu, Sri Subekti selaku Ketua KWT Berseri menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada kelompoknya. Dirinya menyebut, adanya support dari berbagai pihak ini menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik lagi.

“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih, semoga bantuan dan bimbingan bapak/ibu dapat memberikan manfaat bagi masyarakat kami,” sebut Sri.

Ketua KWT Berseri menjelaskan berkat campur tangan dari Kabag SDA Setkab Kutim, sehingga ibu-ibu di RT 03 Dusun Danau Raya dapat mengetahui memproduksi jamur tiram dari hulu hingga hilir.

“Awalnya kami hanya fokus pada produksi jamur, namun atas arahan Ibu Arif sekarang banyak mitra yang membangu KWT, hingga akhirnya dapat produksi dari hulu ke hilir,” tutupnya. (An/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button