DPRD Samarinda

Laila Fatiha Soroti Rendahnya Realisasi Kredit Batuah

Upnews.id, Samarinda – Realisasi program Kredit Bertuah milik Pemkot Samarinda dan BPD Kaltimtara masih jauh dari target. Hingga saat ini, baru 79 persen atau Rp8,5 miliar dari total Rp15 miliar dana yang digelontorkan yang terserap oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Mengetahui hal itu, anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah, menyoroti rendahnya realisasi program ini. dirinya mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi oleh pihak BPD Kaltimtara dan para pelaku UMKM, antara lain.

Baca Juga : DPRD dan Pemkot Samarinda Bahas Raperda Ekonomi Kreatif

Laila mengaku mendapat beberapa kendala yang dialami oleh pihak BPD Kaltimtara maupun pelaku UMKM. Salah satunya, kurangnya kelengkapan administrasi yang diajukan oleh pelaku UMKM.

“Misalnya yang sudah menikah, itu tidak bisa menunjukkan surat nikahnya. Itu skrining awal,” jelasnya Kamis (9/5/2024).

Kendala lainnya, beberapa pelaku UMKM yang mengajukan Kredit Bertua tidak lolos BI Checking, yang merupakan sistem untuk melacak riwayat kredit dari pengaju yang dilakukan oleh debitur.

Selanjutnya ada riwayat kredit dari bank yang bermasalah dari pelaku usaha juga menjadi kendala yang membuat pengajuan Kredit Bertuah tidak lolos.

“Kedua, tidak lolos syarat BI Checking, artinya tidak hanya masalah hutang di bank saja, tapi misal Paylater,” tegasnya.

Kemudian, ada minimal pinjaman yang terlalu besar bagi sebagian pelaku usaha. BPD Kaltim Kaltara memberikan syarat pinjaman minimal Rp5 juta. Namun di lapangan, pelaku usaha yang dominan membutuhkan pinjaman sangat ringan seperti Rp100-500 ribu untuk modal usahanya.

Baca Juga : Cegah DBD, DPRD Samarinda Ajak Masyarakat Galakan 5M

“Rata-rata kalau kita lihat di masyarakat langsung, mereka hanya butuh pinjaman di bawah Rp5 juta. Nominal Rp5 juta sekali pinjam bagi mereka terlalu besar,” tegasnya.

Laila menyampaikan pihak BPD Kaltim Kaltara mencoba merumuskan pemecahan masalah atas tingginya pinjaman minimal tersebut.

Nantinya ada kerja sama antara Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Samarinda serta BPD Kaltim Kaltara untuk menjalankan rencana ini. Hal itu akan didiskusikan lebih lanjut.

“Jadi nanti BPD Kaltim akan ngasih ke Dinas Koperasi misalnya Rp5 juta, nanti mereka yang bagi ke pelaku UMKM-nya, butuh berapa, butuh berapanya, jadi semacam ada sub-sub atau kelompok kecil dari si Rp5 juta ini,” pungkasnya.

Program Kredit Bertuah diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM di Samarinda untuk mengembangkan usahanya. Namun, perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan program agar dapat mencapai target dan memberikan manfaat yang maksimal bagi para pelaku UMKM. (*/Ir/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button