186 Anak Kutim Jadi Yatim Dan Piatu Lantaran Orang Tua Meninggal Terpapar Covid-19
DP3A Akui Masih Ada Data Yang Belum Diusulkan
Upnews.id, Sangatta – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Timur telah mendata, sedikitnya ada 186 anak yang dinyatakan sebagai yatim, piatau bahkan yatim-piatu. Lantaran ayah/ibunya telah berpulang karena terpapar Covid-19.
Menurut keterangan dr. Aisyah, Program bantuan untuk anak-anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 ini berasal dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Setiap Kabupaten/Kota hanya diminta untuk mendata dan mengusulkan ke Pemprov.
Selanjutnya, Pemprov yang yang memverifikasi dan falidasi data tersebut. Serta menganggarkan dan langsung menyerahkan bantuan dalam bentuk uang tunai ke penerima melalui rekening masing-masing.
DP3A Kutim Beri Pelatihan PUG Dan PPRG Kepada 10 OPD
“Dari hasil pendataan itu, telah kami serahkan ke Provinsi sebanyak 186 anak. Dan alhamdulilah anak-anak itu telah terverifikasi dan sudah keluar surat keputusan Gubernurnya,” jelas dr Aisyah saat ditemui di Hotel Royal Victoria beberapa hari lalu.
Namun dirinya tidak mengetahui dengan pasti besaran yang akan diterima, pasalnya anggaran dari Provinsi langsung di transfer ke Rekening penerima. Pada saat acara penyerahan secara simbolis beberapa waktu lalu, yang dilakukan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor, setiap anak menerima Rp.2 Juta rupiah.
dr. Aisyah mengakui, jika dari 186 data yang diserahkan ke Provinsi masih ada yang tertinggal. Pasalnya usai data diserahkan, masih ada lagi masyarakat yang melapor lantaran baru mendapatkan informasi program ini.
“Masih ada beberapa data yang baru masuk setelah batas waktu dari Provinsi. Mungkin baru saja orang tuanya meninggal. Data itu kami simpan dulu, jika Provinsi meminta lagi baru kami serahkan,” imbuhnya.
Dari data yang telah diverifikasi yang merupakan anak dibawah 18 tahun kebawah. 98 anak merupakan yatim, 86 anak piatu, dan 2 anak yatim piatu. Dua anak yatim piatu yang ditinggal kedua orang tuanya lantaran terkonfirmasi Covid-19 merupakan adik kaka warga Kecamatan Bengalon. (An)