Kutai Timur

2022 Pelabuhan Kutim Harus Siap Beroprasi

Bupati Kutim Harap Pelindo Bantu Pengoprasian Pelabuhan

Upnews.id Sangatta –Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman memastikan jika penyelesaian fisik pelabuhan bakal dikebut, agar dapat segera beroperasi. Tahun depan, jadi target merampungkan proyek tersebut. Pembiayaan melalui Bantuan Provinsi hingga Pemerintah Pusat terus dikejar. Ditambah dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan di Kutim. “Maka tahun 2022 harus dipastikan pelabuhan harus siap beroperasi,” ucap Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.

Saat ini sudah ada kesiapan dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk mengelola pelabuhan. Maka hal itu semakin memicu pemkab untuk dapat menyelesaian sesuai target. Ia juga ingin ada kesepahaman mengenai pengoperasian pelabuhan. Dengan pengalaman PT Pelindo, diharapkan dapat membantu ketika pelabuhan beroperasi. “Mereka ekspert dalam mengelola pelabuhan. Maka kami ingin Pelindo dapat membantu dalam pengoperasian pelabuhan,” urainya.

Terpisah, pada Senin (8/11/2021) lalu manajemen PT Pelindo memaparkan terkait pengelolaan pelabuhan. Dalam presentasinya, manajemen PT Pelindo memaparkan berbagai pengalaman mereka mengelola pelabuhan di Kaltim. Mulai dari Balikpapan, Samarinda, Bontang hingga Berau semua dikelola oleh BUMN ini. Termasuk mengelola alur keluar masuk kontainer.

Rizali Optimis Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan Terealisasi Tepat Waktu.  

Namun GM PT Pelindo, Jusuf Junius memberikan pandangan, jika pelabuhan di Berau dijadikan pembanding utama. Karena pelabuhan di Bumi Batiwakkal itu membuka jalur kontainer secara bertahap. “Waktu itu pelabuhan beroperasi 2008, baru pada 2009 kontainer dibuka. Dengan kontainer awal hanya ada 5 buah saja,” ucap Jusuf.

Hal itu membuktikan jika rumitnya mengajak vendor kontainer untuk masuk ke pelabuhan di daerah. Karena yang dilihat adalah potensi yang dapat dikembangkan oleh para vendor kontainer tersebut. “Jadi perlahan waktu itu, dari 5 jadi 9 bertambah terus hingga kini ada 20 lebih vendor,” ungkapnya.

Bahkan kini, di Pelabuhan Berau dalam sebulan ada sekitar 20.000 kontainer yang keluar masuk pelabuhan. PT Pelindo optimistis dengan melihat perekonomian dan kondusifitas daerah, Kutim dapat menyerupai Berau. “Jika kami dipercaya mengelola, dan melihat kondisi perkembangan daerah kami optimistis hal tersebut bisa dicapai,” tuturnya.

Selain itu, PT Pelindo melihat sisi industrialisasi di Kutim yang dapat memacu pertumbuhan. Efek domino dari industri yang ada tentu akan meningkatkan permintaan barang. Dengan begitu, vendor kontainer akan berlomba masuk dan keberadaan pelabuhan menjadi penting. “Belum lagi Pelabuhan Bontang masih terbatas. Bukan tak mungkin permintaan barang di Bontang masuk melalui Kutim juga,” urainya.

Karena jika melihat kondisi Pelabuhan Kenyamukan yang luas, 1.000 kontainer masuk per hari masih disanggupi. Kapal dengan muatan kontainer yang besar pun tidak masalah bersandar di pelabuhan tersebut. “Jadi bukan tak mungkin kapal dari Surabaya, Jakarta langsung masuk ke Kutim,” tandasnya. (nz)

 

Baca Juga

Back to top button