Disdikbud Kaltim

Disdikbud Kaltim Sebut Mulok Berbasis Kurikulum Merdeka Akan Mulai Diterapkan

upnews.id Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim pada tahun ini akan menerapkan Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) berbasis Kurikulum Merdeka yang diterapkan untuk jenjang SMA.

Disampaikan Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian Pembinaan SMA di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Atik Sulistiyowati bahwa ada dasar hukum mengenai pelaksanaan kurikulum mulok ini. Di Kaltim, hal ini tercantum di dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 48/2017 tentang Kurikulum Muatan Lokal SMA, SMK, dan SLB.

Secara umum, kurikulum mulok biasanya mengacu pada kearifan lokal. Mulai seni dan budaya, sumber daya alam, sampai terkait bahasa lokal di Benua Etam.

“Kurikulum mulok ini memuat sumber daya alam (SDA), seni budaya, dan bahasa. Kemudian bahasa yang dimasukkan merupakan bahasa lokal daerah Kaltim sendiri. Yakni Bahasa Dayak, Kutai, Paser, dan Berau,” ungkap Atik.

Atik mengungkapkan, hadirnya kurikulum mulok merupakan upaya yang ditempuh pemerintah demi mencegah terjadinya degradasi lunturnya identitas. Termasuk kekhasan yang ada di Kaltim. Apalagi, sebentar lagi Ibu Kota Negara (IKN) segera hadir di Kaltim.

“Jadi ini memang langkah awal pemerintah untuk menguatkan generasi muda untuk lebih mengenal budaya dan bahasa asli Kaltim,” sambung Atik.

Disdikbud Kaltim juga sedang merancang buku ajar yang isinya memaparkan berbagai aspek terkait kearifan lokal di Kaltim. Sejauh ini, kurikulum mulok telah menghasilkan silabus dan modul.

Sedangkan untuk buku ajar, Disdikbud Kaltim menggandeng sejumlah penulis. Para penulis ini berkompetensi di bidangnya masing-masing.

“Kemudian untuk penulis buku ajar ini sendiri, terdiri dari 16 orang penulis. Diantaranya 4 penulis SDA, 4 penulis seni budaya, dan 8 penulis untuk bahasa daerah” jelasnya.

Disdikbud Kaltim bakal menerapkan kurikulum mulok ini secara bertahap. Nantinya, ujar Atik, Disdikbud Kaltim bakal menunjuk beberapa sekolah untuk menerapkan kurikulum tersebut.

“Nanti akan dibagi di tiap-tiap daerah serta akan diuji coba melalui sekolah-sekolah yang ditunjuk Disdikbud Kaltim sendiri,” tandasnya. (adv/disdikbud kaltim)

Baca Juga

Back to top button