EkonomiKutai Timur

Bupati Minta Hasil Produksi Kutim Harus Punya SKAB

Upnews.id, Sangatta – Setiap kecamatan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memiliki masing-masing kelebihannya yang potensial untuk dikembangkan dan pada akhirnya menyejahterakan masyarakat. Dorongan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki tiap-tiap kecamatan selalu disampaikan oleh Bupati Kutim H Ardiansyah pada setiap kecamatan. Saat menghadiri acara sebuah perusahaan di Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, seruan dimaksud kembali disampaikan oleh Ardiansyah.

“Sangatta Selatan memiliki potensi produksi madu kelulut. Tentunya dengan pengelolaan dan dukungan yang berkesinambungan, tentunya potensi tersebut akan memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat,” kata Ardiansyah kala itu.

Begitu pula saat bersua masyarakat Sangkulirang dan Sandaran. Dihadapan para Camat dan Kepala Desa, Ardiansyah menyebut di kawasan pesisir Kutim seperti Kecamatan Sangkulirang dan Sandaran dikenal kaya dengan kekayaan lautnya. Sanggup mengirimkan produksi udang dan ikan dalam jumlah banyak ke daerah lain. Hanya saja karena belum dikelola dengan manajemen yang baik, maka faktanya hasil bumi dari Kutim kerap diakui oleh daerah lain. Termasuk hasil dari perkebunan kelapa sawit dan lainnya serta pertambangan batu bara.

“Untuk itu saya perintahkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk menerbitkan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB), mengurus melalui kementerian terkait. Sehingga masyarakat luar tahu bahwa produk yang mereka konsumsi atau dibeli berasal dari Kutim,” tegas Ardiansyah.

Dengan mekanisme regulasi tersebut, diharapkan masyarakat Kutim mendapatkan nilai tambah dari setiap produk yang dibeli oleh warga luar daerah. Sedangkan Kutim, tentunya makin dikenal dengan produk-produknya.

Baca Juga : Irwan Kucurkan Anggaran Rp500 Juta Untuk Desa Sangkima

Karena produksi hasil alam dan lainnya dari Kutim sudah dibarengi dengan SKAB. Sehingga secara fakta tidak bisa dibantah bahwa Kutim memang menjadi daerah penghasil beberapa produk yang sebelumnya diakui oleh daerah lain.

Saat Musrenbangcam di Pesisir, Bupati bahkan menyarankan pihak kecamatan dan desa penghasil udang untuk merancang pembangunan pabrik pengolahan hasil laut. Sehingga nantinya bisa menambah nilai ekonomi dari setiap produk. Selain meningkatkan profit, tentunya juga berpotensi menyerap banyak tenaga kerja.

Ardiansyah tak lupa mengingatkan masyarakat Kutim agar bersama-sama mendukung upaya ketahanan pangan. Dengan cara sederhana, seperti menanami pekarangan rumah dengan tanaman holtikultura, hidroponik dan lainnya.

Baca Juga : DKP Kutim Fokus Pada Budidaya Perikanan

Ikut menekan inflasi dengan mengembangkan tanaman seperti sayur mayor, bawang merah, bawang putih, cabai serta lainnya. Sebab bahan pokok itulah ditengarai sebagai penyebab inflasi.

Jika kebutuhan bahan pokok bisa dipenuhi sendiri atau produksi berlebih maka harga-harga kebutuhan pokok akan terus turun. Termasuk dukungan terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Semoga saja kita memiliki ketahanan pangan. Masyarakat digerakkan terus untuk menanam dan berproduksi. Termasuk menekan inflasi melalui UMKM dan lain-lainnya,” harap orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut. (*/Dr)

Baca Juga

Back to top button