Perekonomian Kutim Terus Membaik Setelah Pandemi Covid

Upnews.id, Sangatta – Saat rapat Paripurna ke-19 tentang Laporan keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kutim, di Ruang Sidang Utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, beberapa hari lalu.
Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menyampaikan pertumbuhan Ekonomi Kutim tahun 2023 terus membaik dan alami peningkatan usai mengalami penurunan akibat Pandemi Covid-19.
Baca Juga : Dorong Sektor Perkebunan, Ardiansyah Sulaiman Siap Revisi Perbup
Dalam penyampaiannya, Ardiansyah mengatakan Capaian Indikator Kinerja Makro Daerah yaitu Indeks Pembangunan Manusia mencapai 74,98 poin, lalu ada Laju Pertumbuhan Penduduk mencapai 0,90%, disusul Persentase Penduduk Miskin mencapai 9,06%.
Kemudian Tingkat Pengangguran Terbuka mencapai 5,93%, Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 7,71% dan Indeks Gini mencapai 0,336 poin.
“Pertumbuhan ekonomi ditunjukan dengan perubahan berbagai elemen ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Angka pertumbuhan ekonomi merupakan indikator utama yang merepresentasikan kemampuan masyarakat dalam menggerakkan ekonomi pembangunan yang berkesinambungan.
Angka yang rendah mengindikasikan kegiatan pembangunan mengalami stagnasi. Akibatnya pada peningkatan jumlah pengangguran dan penduduk miskin.
Baca Juga : Kasus Covid 19 di Kaltim Meningkatkan, Pemprov Siapkan Isoter
“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2023 sudah menunjukkan perkembangan yang sangat baik, dimana tiga tahun sebelumnya terjadi penurunan akibat adanya pandemi Covid-19,” bebernya.
Dirinya juga mengaku, tinjauan ekonom Kutim tahun 2023 terlihat perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi, termasuk Struktur Ekonomi.
Adapun PDRB per kapita serta Pendapatan Regional per kapita diantaranya PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas sebesar Rp 168,27 Trilyun di tahun 2023 atau turun sebesar 20,29% dari tahun 2022.
“PDRB atas dasar harga berlaku tanpa migas dan batubara pada tahun 2022 sebesar Rp 51,10 Trilyun atau turun sebesar 20,27% dari tahun 2022,” tuturnya.
Baca Juga : BBM di Pedalaman Kutim Tembus Rp20 Ribu per Liter
Setelah memasuki tahun 2023, Ardiansyah mengaku pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 mengalami peningkatan, dimana tanpa migas dan batubara sebesar 7,18%.
Meningkatnya PDRB ini didorong pertumbuhan di sektor pertambangan dan penggalian yang masih dominan menyumbangkan kontribusi sebesar 79,67%.
“PDRB per kapita mengalami penurunan dari Rp 471,27 Juta di tahun 2022 menjadi 369,42 Juta Rupiah di tahun 2023,” jelasnya.
Baca Juga : Fraksi AKB DPRD Kutim Soroti PAD Kutim
Orang nomor satu di Pemerintahan Kutim menyimpulkan, dari tinjauan ekonomi di atas, situasi positif yang terjadi adalah laju pertumbuhan ekonomi tahun 2023 lebih tinggi dari tahun 2022. Pertumbuhan tertinggi pada sub sektor pertanian dalam arti luas.
“Kondisi ini mengindikasikan bahwa upaya kita dalam mendorong perkembangan ekonomi daerah dengan mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam semakin berdampak positif,”pungkasnya. (Put/Nt/Dr-Adv)