Wabup Minta DPPKB Terus Berinovasi untuk Turunkan Stunting di Kutim

Upnews.id, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, terus berupaya menurunkan angka stunting di daerah ini. Salah satunya melalui kegiatan Penguatan Program KB.
Kegiatan yang digelar di Pelangi Room Hoyal Victory, pada Selasa (08/3/2023), menghadirkan Al Khafid Hidayat dari BKKBN Provinsi Kaltim sebagai pemateri. Tema yang diangkat pada kesempatan tersebut yakni, “kebijakan dan strategi peningkatan dan cakupan pelayanan KB dan percepatan penurunan stunting”.
Kegiatan sehari itu, dibuka oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang didampingi Plt Kepala DPPKB Kutim Ronny Bonar Hamonangan Siburian, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kudungga dr. Yuwana, perwakilan Forkopimda dan sejumlah kader KB.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati menegaskan jika pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan multi stakeholder yang dilaksanakan dalam rangka penurunan angka stunting di Kutim. Kerja-kerja yang selama ini telah dilakukan membuahkan hasil, dimana angka stunting Kutim mengalami penurunan drastis.
“Hasil kerja kita memberikan dampak positif tahun ini. Kutim kini bukan lagi penyumbang terbesar angka stunting di Kaltim, bukan lagi yang paling jelek. Kita naik satu tingkat dan di bawah kita ada Paser,” sebutnya.
Baca Juga : Cegah Stunting, Poniso Minta Warga Rutin ke Posyandu
Dirinya pun berharap, kerja keras semua stakeholder yang selama ini telah berjalan terus dilakukan, guna terus menekan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur.
“Kedepan kegiatan ini terus dilaksanakan. Di sini kita berdiskusi bersama-sama berkaitan dengan program-program kerja, langkah-langkah apa yang kita lakukan untuk menjaga angka stunting lebih rendah,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan yang dilakukan ini, ditargetkan angka stunting bisa di bawah 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Untuk mengejar target tersebut, Wabup berpesan kepada Plt. Kepala DPPKB untuk terus berinovasi.
Baca Juga : Kampanyekan Stunting di Sekolah
“Paling tidak kita ada asupan gizi lain selain bantuan roti. Mungkin ada khusus untuk penguatan otak. Biar otaknya berkembang baik. Dan secara otomatis memberikan dampak terbaik bagi generasi-generasi mendatang,” usulnya.
Diketahui, selain dari BKKBN Provinsi, hadir pula narasumber dari IBI Kutim yang diwakili oleh Yuliana Kalembang. Serta materi IPec KB oleh Monica Simbolon dengan tema IPec KB dengan mitra dalam upaya peningkatan pelayanan KB dan percepatan penurunan stunting. (*/Dr)