DPPPA Kaltim Dorong Penguatan RBI Untuk Mendukung Perlindungan Perempuan dan Anak

Upnews.id, Sangatta – Kabupaten Kutai Timur secara resmi menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) se-Kalimantan Timur (Kaltim), yang dilaksanakan di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim) pada Senin (26/5/2025).
Agenda tahunan ini dirasa penting guna membahas isu-isu strategis seputar pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, serta pengembangan program Ruang Bersama Indonesia (RBI) terkini di Provinsi Kalimantan Timur.
Baca Juga : DPPPA Kutim Gelar Seminar Perlindungan Perempuan
Rakorda PPPA yang dilaksanakan dari 25 – 27 Mei 2025 ini mengusung tema “Membangun Sinergitas dan Kolaborasi untuk Mewujudkan Lingkungan yang Ramah Perempuan dan Anak melalui Ruang Bersama Indonesia (RBI) di Provinsi Kaltim”.
Rita Winarni, Plh Kepala (DPPPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A) Kutim, mengungkapkan bahwa Kutim telah ditetapkan sebagai kabupaten percontohan dalam penerapan konsep RBI di Indonesia.
“Kita merupakan kabupaten ke-8 di Indonesia dan satu-satunya di Kaltim yang menjadi pilot project RBI,” ujarnya.
Rita menjelaskan bahwa program RBI di Kutim berpusat di wilayah Sangatta Utara, meliputi Desa Sangatta Utara, Teluk Lingga, Swarga Bara, dan Singa Gembara, dengan lokus utama di Taman Venus dan Town Hall.
“Kami memilih Taman Venus karena sudah memiliki ruang bermain berstandar nasional, dilengkapi dengan pojok ASI, pojok basah, area UMKM, serta wahana permainan tradisional,” jelasnya dikutip dari laman resmi Pemkab Kutim.
Dilokasi RBI tersedia layanan konseling yang rutin dibuka setiap minggu, dengan akses layanan lanjutan melalui Sekretariat Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di Sangatta Utara.
Baca Juga : DPPPA Kaltim Sebut 3.298 Perempuan dan Anak Jadi Korban Kekerasan Dalam 3 Tahun Terakhir
“Sebagai kabupaten percontohan, kami ingin membuktikan bahwa Kutim benar-benar siap mengimplementasikan konsep RBI secara nyata, bukan hanya sekadar nama. Harapannya, ini dapat diterapkan secara menyeluruh ke kecamatan dan desa-desa yang menjadi fokus pembangunan,” tegas Rita.
Rakorda ini merupakan langkah konkret bagi Kaltim, khususnya Kutim, dalam mewujudkan lingkungan yang inklusif, ramah perempuan dan anak, serta memberdayakan masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor.
Sementara itu, berdasarkan sambutan Kepala DPPPA Provinsi Kalimantan Timur, Noryani Sorayalita. Pada Rakorda kali ini pihaknya berharap terciptanya sinergidan kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan dalam upaya menciptakan lingkungan yang inklusif, ramah terhadap perempuan, dan peduli terhadap anak di Provinsi Kalimantan Timur.
“Memperkenalkan serta mendorong penguatan peran Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai inisiatif bersama yang mendukung upaya perlindungan, pemberdayaan, dan partisipasi aktif perempuan dan anak dalam pembangunan,” sebut Kadis PPPA Kaltim dihadapan Wagub Seno Aji.
Dari Rakorda ini pihaknya berharap mendapatkan hasil, terbangunnya kesepahaman bersama antar pemangku kepentingan mengenai pentingnya mewujudkan lingkungan yang ramah perempuan dan peduli anak di Kalimantan Timur.
Baca Juga : Kutim Jadi Narasumber di Rakorda Baznas se Kaltim
Serta tersusunnya rencana kerja kolaboratif yang konkrit dan terintegrasi antara lintas sektor (pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media) dalam mendukung program RBI.
“Teridentifikasinya isu-isu strategis dan potensi solusi terkait perlindungan, pemberdayaan, serta pemenuhan hak perempuan dan anak di tingkat daerah,” tambahnya.
Serta meningkatnya partisipasi dan peran aktif berbagai elemen masyarakat, khususnya perempuan dan anak, dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pembangunan daerah yang inklusif dan responsif gender.
Rakorda DPPPA Kaltim kali ini ini menghadirkan Fasilitator Nasional DKRPPA, Dermawan, serta sesi berbagi pengalaman dari Kepala Bidang KHP DP3A Provinsi Kaltim melalui Fachmi Rozano. (An/Dr-Adv Diskominfo Kaltim)