Disdikbud Kaltim

Disdikbud Kaltim Dukung Konsep Kurikulum Merdeka Berbasis Digital

 

Upnews.id, Samarinda – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Muhammad Kurniawan menyebutkan, konsep dari Kurikulum Merdeka adalah mengacu pada kebebasan untuk sekolah mengapresiasi dalam hal belajar-mengajar. Pun double track juga menjadi salah satu bagian dari Kurikulum Merdeka.

“Menurut saya, Kurikulum Merdeka memberi kebebasan bagi siswa maupun pengajar sesuai potensi masing-masing sekolah. Jadi mereka bisa berkreasi,” jelas Kurniawan saat ditemui usai lepas jabatan Sekretaris Disdikbud Kaltim, Jumat (2/9/2022) pagi.

Bicara soal Kurikulum Merdeka, hal itu tentu sebagai hal yang baru bagi siswa, guru, dan murid. Kendati sudah pernah dilaksanakan sosialisasi mengenai kurikulum tersebut, sedikit kebingungan masih terjadi.

Terlepas dari itu, Kurniawan menegaskan bahwa pihaknya akan terus menyosialisasikan agar kurikulum bisa terlaksana.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, ini bisa kami laksanakan. Memang kalau melihat geografis kami, daerahnya berjauhan. Misalnya seperti di Kubar dan Mahulu.

“Kurikulum ini kan ada keharusan mengisi aplikasi secara digital, ini jadi hambatan kami,” lanjutnya.

Ke depan, pihaknya akan berupaya mencari solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang ada. Penerapan Kurikulum Merdeka akan dilaksanakan perlahan. Namun setidaknya, kurikulum ini sudah menjadi pengganti dari Kurikulum 2013.

Digitalisasi jadi salah satu hal yang melekat dengan Kurikulum Merdeka. Sementara itu, di Kaltim masih ada sejumlah daerah yang masih kesulitan untuk mengakses internet. Hal tersebut pun jadi perhatian Disdikbud Kaltim pula.

“Kami coba nanti untuk daerah-daerah yang susah jaringan, kami akan berkoordinasi dengan Diskominfo ya. Semoga di daerah-daerah itu bisa ada jaringan yang masuk,” ujar Kurniawan.

Sebagai informasi, di Kurikulum Merdeka tak ada lagi penjurusan. Namun diganti dengan peminatan di kelas 11.

Peminatan itu akan disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi sekolah bersangkutan. Namun, garis besar Kurikulum Merdeka terletak pada perubahan pola pikir guru yang mengajar.

“Kolaborasi dan aktualisasi dari hasil project peserta didik yang akan jadi kunci keberhasilannya,” pungkasnya.(Tsn/ADV/Disdikbudkaltim)

Baca Juga

Back to top button