Upnews.id, SANGATTA – Dunia ekonomi kreatif di Kutai Timur (Kutim) selama ini masih terkendala masalah akurasi dan akuntabilitas data pelaku usaha. Untuk menjawab persoalan tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim memperkenalkan program Sinergi Data Ekraf atau Sindakraf.
Program ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kutim, Ahkmad Rifani, saat menjadi narasumber pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan UMKM Kutim yang digelar Diskop dan UKM, Rabu (5/11/2025) di Meeting Room Hotel MS.
Sindakraf merupakan bagian dari Rencana Aksi Perubahan yang dirancang untuk memperkuat, menyinergikan, sekaligus memvalidasi data pelaku ekonomi kreatif di daerah. Dengan data yang rapi, terhubung, dan dapat dipercaya, pemerintah dapat menyusun program serta kebijakan pengembangan yang lebih tepat sasaran.
Rifani menegaskan pentingnya langkah ini demi membangun ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kerja sama antarinstansi dan pelaku UMKM.
“Dispar Kutim berharap sinergi Perangkat Daerah (PD), khususnya dengan Dinas Koperasi dan UMKM, akan membuat proses pembinaan dan pemberdayaan ekonomi kreatif berjalan lebih efektif dan tepat sasaran,” urainya.
Ia menambahkan, hadirnya Sindakraf diharapkan mampu mendorong lahirnya pelaku ekonomi kreatif yang inovatif, kompetitif, dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
“Dispar Kutim juga mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Kutim untuk segera mengisi data diri dan jenis usaha melalui barcode atau tautan yang telah disediakan. Partisipasi ini dianggap sebagai langkah kecil yang penting dalam membangun peta kekuatan ekonomi kreatif Kutim yang lebih maju, terdata, dan berdaya saing,” jelasnya.
Dengan terbangunnya basis data yang lebih akurat dan akuntabel, pemerintah daerah diyakini dapat merumuskan program pengembangan yang lebih efektif sekaligus memberikan dukungan nyata bagi pelaku ekonomi kreatif agar terus tumbuh dan berkembang.(Put/Nt/Dr-Adv)
