Teknologi Pirolisis Muara Jawa Jadi Sorotan pada TTG Kukar: Plastik Diolah Jadi Bahan Bakar
Upnews.id, Tenggarong – Upaya Kecamatan Muara Jawa dalam mengurangi persoalan sampah mendapat perhatian dalam Penilaian Teknologi Tepat Guna (TTG) Kukar 2025. Melalui Gerakan Masyarakat Jaga Bersih (GMJB), wilayah ini memperkenalkan inovasi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM), yang tidak hanya mengurangi beban lingkungan tetapi juga menumbuhkan peluang ekonomi.
Camat Muara Jawa, Muhammad Ramli, mengungkapkan bahwa ide ini berangkat dari tingginya volume plastik yang menumpuk di TPS dan permukiman. Plastik dianggap menjadi jenis sampah yang paling mengancam karena membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai.
“Selama ini kami kebingungan mengatasi sampah plastik yang konon membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Kami menunggu munculnya teknologi yang bisa mengubah plastik menjadi bahan bakar minyak, dan kini hal itu sudah berjalan cukup baik,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Ia menjelaskan, proses pirolisis yang digunakan telah mampu menghasilkan BBM dalam jumlah yang dapat dipasarkan. Program ini melibatkan masyarakat mulai dari pengumpulan plastik, pemilahan, hingga masuk tahap produksi, yang pada akhirnya memberikan manfaat ekonomi langsung.
“Dari hasil percobaan, sekali proses pembakaran bisa menghasilkan sekitar Rp900 ribu per hari. Jadi selain lingkungan menjadi lebih bersih, masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat finansial,” jelasnya.
Sebelumnya, pengolahan menggunakan bahan bakar gas dinilai tidak efisien karena biaya operasionalnya cukup tinggi. Dengan beralih ke bahan bakar kayu dari limbah, proses kini lebih hemat dan memungkinkan produksi berjalan stabil setiap hari.
GMJB mencatat mampu mengolah sekitar 100 kilogram plastik per hari—jumlah yang dianggap signifikan untuk menekan volume sampah plastik yang terus bertambah.
“Setiap hari kami bisa mengolah hingga 100 kilogram sampah plastik. Satu kilogram plastik setara dengan dua karung besar, jadi sekitar 400 karung plastik dapat diolah setiap hari. Jumlah itu tentu sangat signifikan dalam mengurangi sampah plastik,” tuturnya.
Penggerak Swadaya Masyarakat DPMD Kukar, Ahmad Irji’i, mengapresiasi terobosan tersebut. Menurutnya, inovasi Muara Jawa termasuk yang paling menonjol dalam penilaian tahun ini karena memiliki dampak langsung bagi masyarakat.
“Ada enam peserta yang ikut dalam penilaian TTG kali ini. Inovasi dari Muara Jawa menjadi salah satu yang menonjol karena memiliki manfaat besar bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa ajang TTG terus menunjukkan bagaimana desa dan kecamatan mampu mengolah potensi lokalnya menjadi gagasan kreatif yang bermanfaat.
“Kami sangat antusias melihat semangat peserta. Setiap inovasi memiliki ciri khas yang keren dan bermanfaat bagi masyarakat. Ini menunjukkan bahwa desa dan kecamatan di Kukar semakin kreatif dalam mengembangkan potensi lokal,” pungkasnya.






