Dispar Kutim Gelar Pelatihan Pengembangan Kuliner Khas Bengalon
Bupati Minta Hasil UMKM Di Daerah Bisa Menembus Pasar Globar

Upnews.id, Sangatta – Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur menggelar pelatihan Pengembangan kuliner Khas Daerah Kecamatan Bengalon, yang diselenggarakan di Hotel Royal Victoria Sangatta, pada Selasa (30/11/2021).
Pelatihan yang digelar atas banyaknya permintaan masyarakat itu, dihadiri oleh Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, dan dibuka secara langsung oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.
Pada kesempatan itu, Bupati mendorong agar potensi yang dimiliki oleh setiap kecamatan, dikembangkan oleh UMKM menjadi kuiner khas Kutim khususnya Bengalon. Dengan adanya ciri khas dan cita rasa yang berbeda tersebut, maka konsumen yang akan mencari produk-produk unggulan Kecamatan.
Sangkima Tak Disetujui, Bupati Bakal Pindahkan Bandara Ke Bengalon
Bupati menyebut, Dimasa pandemi Covid-19 seperti ini peningkatan UMKM menjadi prioritas ketiga setelah setelah penanganan kesehatan dan jaring pengaman sosial bagi masyarakat. Maka bagaimana pemerintah menggeliatkan kembali produk-produk dari UMKM dan juga produk pertanian. Dengan begitu, peningkatan perekonomian bisa terjadi di masing-masing wilayah.
“Jika sektor UMKM dan pertanian d Kutim makin menggeliat dan tumbuh, akan baik sekali mengatasi masalah-masalah sebagai dampak dari pandemi. Sehingga tidak bergantung lagi pada pariwisata karena pariwisata juga rentan keamanannya. Seperti sekarang pandemi, kunjungan pariwisata menurun,” jelas Bupati dalam sambutannya.
Oleh sebab itu, Bupati menilai pelatihan tersebut sangat diperlukan. Mengingat Bengalon memiliki prospek yang cerah untuk menarik pendatang. Pasalnya, di Bengalon akan ada dua perusahaan raksasa yang akan beroperasi sehingga secara otomatis akan mendatangkan pengunjung dari luar.
Muara Bengalon Dan Kenyamukan Potensial Jadi Penangkaran Buaya
“Saya melihat Bengalon ini akan menjadi pusat dari Kabupaten Kutai Timur, untuk itu memang sangat perlu memiliki kuliner khas yang bisa dikemas untuk dijadikan rujukan oleh-oleh sehingga semakin menarik minat orang-orang untuk datang berkunjung ke Bengalon menikmati kuliner khas,” tambahnya.

Bupati juga menginginkan agar UMKM di Kutim naik kelas, dalam artinya UMKM harus selalu mendapat pendampingan agar bisa bergerak dari sektor informal ke sektor formal. Mulai dari membuat kemasan produk lebih bagus, berusaha mengenal digitalisasi, menguatkan jejaring dengan pelaku lain untuk melihat peluang pasar.
Selain itu, para pelaku UMKM ini harus ditingkatkan kapasitasnya untuk menjadi UMKM tangguh. Untuk saat ini, pelemahan terjadi pada UMKM karena adanya pandemi Covid-19. Merasakan tekanan tapi masih mampu bertahan.
Sementara itu, Arfan selaku Wakil Ketua II DPRD Kutim yang juga warga asli Kecamatan Bengalon mengaku. Disalah satu dapilnya ini banyak potensi kuliner yang dapat dikembagnkan, bahkan bisa seperti yang diharapkan oleh Bupati, untuk go Internasional.
1.000 Pohon Mangrove Ditanam Di Pesisir Muara Bengalon
“Saya melihat di Bengalon itu ada beberap kuliner yang wajib dipasarkan di globar. Beberapa hari kemudian saya koordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk melatih ibu-ibu supaya kulinernya ada kreasinya,” sebut Arfan.
Terkait potensi kuliner yang ada di Bengalon, beberapa sudah bisa dipasarkan global. Mulai dari Amplang Bengalon maupun produk jahe. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini akan muncul olahan kuliner khas Bengalon yang juga dapat diterima di pasar Intenasional. (Nz)