Penderita Glaukoma & Anak Mata Minus Dapat Donasi Dari MGI

Upnews.id, Sangatta – Penderita glaukoma atau kondisi mata yang dapat menyebabkan kebutaan mendapat harapan kesembuhan tanpa operasi, begitu pula anak dengan mata minus 5 ke atas. Kehadiran Duta Mega Gloryoung International (MGI) di Kutai Timur (Kutim), dapat menjawab masalah penderita. MGI memiliki program donasi 1 juta frame kacamatan medis untuk penderita glaukoma seluruh usia dan anak dengan mata minus 5 ke atas dengan usia di bawah 16 tahun. Kegiatan yang dihadiri Siti Robiah (istri Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman), setidaknya penderita di Kutim mendapat donasi frame kacamata medis tersebut, Jumat lalu (5/3).
Iron Lady MGI Indonesia Dr Sulastri mengatakan, program donasi dikhususkan untuk kdua penderita tersebut. Berdasarkan analisasi WHO, anak penderita minus 5 lebih berpotensi alami kebutaan dalam 20 tahun. Sementara glaukoma, jika tidak segera diselamatkan juga cepat buta. Itu membuat duta MGI prihatin. Setidaknya dengan adanya kacamata medis, bisa menekan tingkat tingginya bola mata. “Kalau glaukoma dengan tekanan di atas 20, pasti akan terasa nyeri. Ketika menggunakan kacamata ini, tekanan tersebut akan menurun. Membuat kepala penderita menjadi ringan. Tidak berat, pusing atau mual,” bebernya.
Kacamata medis berteknologi Jerman itu sudah mendapatkan sertifikat uji klinis. Bahkan penemunya seorang dokter ahli mata dari Hongkong, Dr Soon Lee Fong. Sedangkan program itu sudah menjangkau 50 juta penderita di seluruh Indonesia. “Jatahnya masih banyak. Kutim juga masih memiliki kesempatan. Kami ingin donasi terlaksana di Kutim. Manfaatnya banyak. Mencegah kebutaan permanen, menurunkan minus plus silinder dan sebagainya. Bahkan bisa untuk stroke, kolesterol, diabetes dan sebagainya. Alhamdulillah diabetes saya menjadi normal. Banyak manfaatnya,” ungkapnya.
Untuk mendapat donasi pun mudah. Penderita glaukoma cukup menyerahkan salinan kartu keluarga, KTP penderita, hasil scan dari rumah sakit mata serta surat keterangan dokter mata yang membenarkan bersangkutan menderita glaukoma. “Khusus anak-anak bisa menggunakan KTP Orang tuanya. Kalau anak minus, akan kami periksa. Kami membawa optik yang bersertifikat. Silakan berkasnya diserahkan pada PT Mega Glori Internasional, dilanjutkan Yayasan Glaukoma Indonesia,” tutupnya.
Istri Bupati Kutim Siti Robiah, yang juga duta MGI Club menilai, program berbagi sangat baik. Apalagi upaya memberikan kesembuhan kepada masyarakat. Dia mendukung produk yang baru masuk Kutim itu. Dia berharap, manfaatnya cepat dirasakan masyarakat. Baik yang menerima atau yang sudah menjadi member. “Kalau manfaatnya cepat dirasakan, tentunya orang akan banyak menggunakan. Daripada operasi dan sebagainya, lebih baik menggunakan kacamata. Saya merasakan perbedaan menggunakan kacamata ini. Mata tidak berat. Rasanya lebih dingin, ringan dan enak. Kepala tidak pusing,” singkatnya.
Sementara itu, Iron Man MGI Sulawesi Selatan (Sulsel) Adhar mengatakan, program tersebut merupakan donasi dan edukasi. Ini gerakan pencegahan kebutaan anak-anak di era digital. Apalagi sekarang yang paling berpotensi bermasalah adalah mata. Sedangkan pihaknya mempunyai solusi, yakni kacamata medis. “Mata berisiko bermasalah karena terkena radiasi dan blueray. Makanya kami suda mengadakan gerakan anti myopia di usia dini,” ucapnya.
“Seperti anak saya kelas lima SD sudah minus. Dampak era digital. Anak zaman sekarang mainannya teknologi. Makanya sebagai duta donasi kami mengimbau, apabila belum bermasalah cegah. Kalau sudah bermasalah kami beri gratis. Alhamdulillah di Sulsel sudah 3.000 lebih kami beri gratis. Ini akan membantu seluruh masyarakat. Ayo prihatin dengan diri sendiri,” tambahnya.
Perlu diketahui, untuk berkonsultasi permasalahan tersebut. Kutim juga memiliki Iron Man yang berdomisili di Kota Sangatta, Muhammad Yunus dan Duta MGI.