Diskominfo Kukar

Pemkab Kukar Pantau Harga dan Ketersediaan Sembako Jelang Ramadhan

Upnews.id, Tenggarong- Jelang bulan suci Ramadan kerap terjadi kenaikan harga dan terbatasnya stok kebutuhan pokok masyarakat.

Mengantisipasi terjadinya kenaikan harga dan habisnya stok sembako, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Kartanegara telah menurunkan tim.

Stabilitas harga dan stok sembilan bahan pokok (sembako) di pasar Kutai Kartanegara terus di bawah pemantauan pemerintah.

Tim tersebut diperuntukkan untuk memonitor perkembangan harga dan stok pangan secara riil di lapangan.

“Perkembangan harga, termasuk ketersediaan sembako terus kami monitor secara intens,” ujar Sekretaris Disperindag Kutai Kartanegara, Sayid Fathullah, Kamis (23/3/2023).

Sebagaimana diketahui, sepekan jelang Ramadan, harga bahan kebutuhan pokok seperti tepung, minyak, gula, telur maupun beras diprediksi naik.

Namun, kata Fathullah, kenaikan harga bersifat sementara. Ia pun memastikan ketersediaan barang kebutuhan masih aman, termasuk daya beli masyarakat di Kutai Kartanegara.

“Belum ada keluhan yang signifikan terhadap ketiadaan Bapokting. Pantauan kami di setiap kecamatan, tidak ada yang melonjak drastis atau barangnya kosong,” ungkapnya.

Menurut Fathull, kenaikan barang kebutuhan pokok di Kutai Kartanegara dipengaruhi dua faktor, yakni masa panen dan cuaca ekstrem.

Dari pantauan di lapangan, kenaikan harga sembako terjadi pada komoditas cabai rawit yang mencapai Rp75 ribu per kilogram, dari harga sebelumnya di kisaran Rp 60 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang, Suryani (55), mengungkapkan, kenaikan harga cabai rawit sudah terjadi sejak dua pekan ini.

Sementara, untuk harga cabai merah keriting saat ini mencapai Rp 60 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya Rp 50 ribu per kilogram.

“Memang harga-harga sembako sudah mulai naik sejak dua minggu lalu,” terangnya.

Namun demikian, Suryani mengaku tak mengetahui secara pasti alasan kenaikan sejumlah harga bahan pokok tersebut.

Ia mengaku terdampak atas kenaikan harga sembako. Sebab kenaikan harga mengakibatkan omzet yang diperolehnya menurun.

Menurutnya, pembeli juga mengurangi pembelian karena mahalnya harga bahan. Termasuk warga yang memiliki warung yang menjual menu makanan pedas.

“Banyak barang dagangan yang tidak terjual, hingga busuk. Banyak pembeli yang mengeluh kenapa harganya naik,” ucapnya.

Selain cabai, harga beras saat ini juga mengalami kenaikan harga. Suryani menyebutkan harga beras naik seribu rupiah per kilogramnya.

Hal senada diungkapkan pedagang sayur, Mardiah (60). Ia mengeluhkan soal harga beberapa bahan pokok yang dinilai mahal.

Ia menjelaskan, harga kentang saja saat ini menyentuh Rp 18 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya Rp 15 ribu per kilogram.

Kemudian sayur jipang saat ini di harga Rp 8 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya Rp 5 ribu per kilogram.

“Kentang naik, bayam naik, semuanya mahal,” keluhnya.

Kenaikan harga bahan pokok membuat para pedagang khawatir. Mereka berharap agar pemerintah terus memberikan perhatian lebih terhadap kenaikan harga komoditas di pasaran.

“Harapannya ya ada kebijakan, supaya tidak terus naik,” harapnya. (adv)

Baca Juga

Back to top button