KesehatanKutai Timur

Dinkes Kutim Ajak Remaja Kenali, Cegah dan Stop HIV

Upnews.id, Sangatta – Bupati Kutai Timur yang diwakili oleh Tejo Yuwono selaku Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik. Membuka Seminar remaja cerdas bebas HIV, dengan tema “Kenali, Cegah & Stop HIV”, yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, Senin (12/12/2022).

Dalam sambutannya, Tejo mengatakan kegiatan ini merupakan program yang bisa dirasakan oleh masyarakat untuk mengetahui perkembangan HIV di Kabupaten Kutai Timur. Dimana saat ini terdapat 99 kasus baru, sedangkan kasus lama ada sekitar 500 orang, dimana remaja usia 14-20 tahun ada sekitar 169 orang.

“Diangka 169 ini merupakan angka yang signifikan untuk membahayakan kondisi remaja dengan melihat sekarang perilaku-perilaku menyimpang,” sebut Tejo.

Tejo berharap, minimal remaja Kutai Timu bisa mengenal dan mencegah HIV. Sehingga remaja kini memiliki bekal untuk kedepan yang tertanam didalam dirinya untuk mencegah HIV.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, Muhammad Yusuf. Mengatakan, bahwa yang menjadi persoalan yakni banyak yang tidak mau berobat meski dirinya mengetahui terkena HIV.

Baca Juga : DPRD Kaltim Ajak Seluruh Instansi Awasi Penyebaran HIV/AIDS

“Lokasi yang diperkirakan warganya terkena penyakit HIV ini, di Sangatta, Muara Wahau dan beberapa daerah lainnya,” sebut Yusuf.

Acara garapan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim itu, menyasar remaja sehingga generasi muda ini mengetahui HIV dan dapat mencegahnya guna membentengi diri dari berprilaku tidak sehat.

“Karena target kita kali ini adalah mengeliminasi di tahun 2030.  Diharapkan 2030 HIVS ini dianggap penyakit biasa sehingga orang-orang tidak malu-malu melakukan pengobatan,” terang dr. Bahrani Kadis Kesehatan.

Bahrani membeberkan, HIV disebabkan oleh hubungan seks berganti-ganti pasangan, menggunakan alat suntik secara bergantian, suntikan bekas pakai dan alat-alat tidak steril.

Baca Juga : Tekan Angka Penderita HIV AIDS di Kutim, Kasmidi Minta KPA Kutim Punya Peran

“Untuk penanganannya sendiri menggunakan obat yang namanya Anti Retro Viral (ARV), karena penyakit HIV sendiri hingga saat ini belum bisa diobati secara sempurna. Karena penyakit ini bisa dikatakan penyakit seumur hidup,” jelas dr. Bahrani.

Namun, dengan penggunaan ARV secara teratur dan sesuai aturan pakai. Maka pengidap HIV dapat menekan virus, dan daya tahan tubuh bisa meningkat sehingga kehidupan orang pengidap penyakit HIV bisa seperti orang sehat lainnya.

“Untuk obatnya sendiri sudah disediakan oleh pemerintah secara gratis, bisa dan sudah dilakukan perluasan akses untuk pengambilan obat, bisa diambil di puskemsas daerah masing-masing,” tutupnya. (Ir/Dr-Adv Kominfo)

Back to top button