Covid-19 Tak Halangi KONI Kutim Gelar RAT 2020, Menuju Prestasi Di Porprov 2020
Ajang Evaluasi Kerja Tahun Lalu Demi Perbaikan Prestasi Mendatang
Upnews.id, Sangatta – Demi mengevaluasi kinerja tahun ini, Komite Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Kutai Timur menggelar Rapat Anggota KONI tahun 2020, di Sekretariat Kompleks Stadion Kudungga Sangatta pada Selasa 1 Desember 2020.
Mengacu pada protokol kesehatan, RAT 2020 yang diikuti oleh 43 dari 53 pengurus Cabang olahraga itu, dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom. Kepatuhan KONI dimasa pandemi Covid-19, mendapatkan apresiasi dari Pemerintah dalam hal ini melalui Asisten Pemkesra Setkab Kutim Suko Buono. Yang mewakili Pjs Bupati Kutim Moh. Jauhar Efendi, didapuk untuk membuka agenda tersebut.
Sebagai organisasi wadah atlet, Suko berharap agar pengurus KONI segera melakukan evaluasi terhadap pengurus Cabor dan KONI. Hal itu guna berjalannya proses pembibitan atlet demi meraih prestasi berkelanjutan bagi Kutai Timur.
“Saya berharap agar Cabor bekerja serius, Menyusun rencana kerja dan merancang atlet. Guna menyongsong atlet Kutim yang unggul menuju Porprov VII Kaltim di Kabupaten Berau tahun 2022 mendatang,” jelas Suko.
Suko juga berpesan, mesi pelaksanaan Pra Porprov tahun depan tidak ditopang penuh oleh anggaran Pemerintah, lantaran saat ini seluruh daerah masih dalam keadaan Pandemi Covid-19. Namun Cabor dan KONI Kutim masih tetap dapat berjalan melalui jalur Corporate Sosial Responsibility (CSR) Perusahaan.
“Tahu depan kas daerah agak terbatas sehingga agak kesulitan membantu full anggaran ke KONI Kutim. Tetapi jangan patah semangat karena masih ada jalan melalui jalur Kerjasama dengan Perusahaan di Kutim dalam program CSR nya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kutim Heriansyah Masdar menjelaskan jika RAT merupakan amanah dari AD-ART organisasi. Demi mengevaluasi program kerja yang telah dijalankan tahun 2020 ini, serta merencanakan program kegiatan KONI kedepan, dengan target agar prstasi di tahun selanjutnya dapat makin meningkat.
“Tahun depan seluruh cabor harus mengikuti Pra Porprov sebagai syarat menjadi peserta dalam Porprov. Oleh sebab itu, Cabor diharapkan memaksimalkan pembinaan atlet. Tak lepas dari yang dicita-citakan sebelumnya pada Porkab, Saya menekankan agar memaksimalkan potensi dan pembinaan atlet lokal,” jelas Heriansyah.
Heri mengaku, tujuan utama bukan sekedar gengsi menjadi juara. Namun benar-benar memiliki atlet yang merupakan putra putri asli Kutai Timur. Meski demikian, dirinya juga tidak menampik memerlukan kehadiran atlet dari luar agar tukar ilmu berjalan, namun saja dengan komposisi 70% asli atlet Kutim.
Mendengar penjelasan dari pemerintah, terkait support/ dukungan anggaran yang bakal kurang maksimal di tahun depan. Maka KONI bakal mengawal solusi penanggaran melalui CSR. “Tadi adasolusi CSR bisa masuk ke KONI, itu akan kita kawal bagaimana bersama pemerintah mamaksimalkan anggaran-anggaran pihak ke tiga demi prestasi olahraga Kutai Timur,” tutupnya. (nz)