Kutai Timur

Bupati Buka Musrenbang Karangan dan Kaubun

Upnews.id, Kaubun – Musrenbangcam Kaubun dan Karangan yang masuk dalam RKPD di 2024 siap digeber Pemkab Kutim melalui Bappeda Kutim. Kegiatan yang dipusatkan di area Gedung BPU Desa Bumi Etam Kecamatan Kaubun, Senin (27/2/2023) itu membeberkan sejumlah rencana prioritas tergambarkan dari musyawarah tingkat kecamatan ini yang nantinya akan dibawa ke tingkat kabupaten dalam Musrenbangkab.

Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman disaksikan Ketua DPRD Kutim Joni, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, Kepala Bappeda Kutim Noviari Noor dan sejumlah perwakilan Kepala OPD terkait, anggota DPRD Kutim, camat, kepala desa, perwakilan perusahaan dan sejumlah masyarakat.

Dalam laporannya, Kabid Perencanaan dan Evaluasi Bapeeda Kutim Marhadin menegaskan jika Musrenbangcam untuk RKPD 2024 ini salah satunya sebagai bahan dasar dengan bersumber bottem up yaitu bagaimana pendekatan basis data yang dimulai dari atribut, relasi serta properti yang paling dasar hingga menjadi sebuah basis data yang diinginkan dari musrenbang dan pokok pikiran (pokir) dengan menggunakan lima konsep penting.

“Pertama yakni bagaimana menumbuhkembangkan SDM yang mempunyai daya saing, penguatan UKM di tengah lesunya ekonomi pasca pandemi COVID-19, kemudian kedua bagaimana mengembangkan sektor unggulan desa hingga kecamatan, menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan melakukan perbaikan dengan menarik investor, keberlanjutan infrastruktur wilayah hingga anggaran 2024 dan kesiapsiagaan ekonomi dan migitasi ketidakpastian dinamika ekonomi,” bebernya.

Selanjutnya usulan dari Kaubun yang masuk dalam Bappeda Kutim ada sekitar 47 usulan pemerintahan dan SDM, 40 usulan kewilayahan dan 40 di bidang perekonomian. Sementara untuk Karangan ada 35 usulan pemerintahan dan SMD, 35 usulan infrastruktur dan sekitar 50 usulan di bidang perekonomian.

“Kita akan melakukan kajian dan melakukan pendampingan sejumlah usulan ini yang akan masuk dalam RKPD dan tentunya mengacu dalam visi misi Menata Kutim Sejahtera untuk Semua,” singkatnya.

Sementara itu, Camat Kaubun Saprani melaporkan jika pihaknya menegaskan jika Bappeda Kutim sudah lakukan pendampingan sebelum musrenbangcam ini artinya beberapa sudah usulan sudah dilakukan koordinasi dan komunikasi yang intens.

Baca Juga : 4 Desa di Kaubun Kini Nikmati Listrik 24 Jam

Selanjutnya ada harapan usulan dari dirinya yakni terkait bertambahnya jumlah penduduk di Kaubun perlu diperhatikan dari sisi keamanan dan ketertibannya.

“Kami harap ke depan di Kaubun sudah ada Gedung Polsek dan Koramil. Jadi ada yang memonitoring jika sudah ada Kapolsek dan Koramil di wilayah Kaubun yang bisa melakukan pendampingan,” tegasnya.

Kemudian, ia juga berharap ada pembangunan kantor camat yang baru dan kualitasnya ditingkatkan menjadi bangunan tipe A. Tidak kalah pentingnya, Gedung BPU Bumi Etam juga belum ada perubahan perlu ada peningkatan pembangunan terutama dinding bangunan permanennya

“Gedung BPU ini juga kayak tahun lalu tidak ada perubahan dalam hal dinding, kami harap ke depan tidak ada yang terbuka lagi,” ulasnya.

Kemudian, soal wisata alam tengah dikembangkan Kaubun walaupun tidak mempunyai wisata alam.

“Kita tengah mengembangkan wisata buatan di Desa Bumi Etam ada wisata mangrove yang bisa dijadikan wisata unggulan namun perlu support dari pemerintah untuk pengembangan pengelolaannya. Ada juga Desa Bumi Rapak yang tengah mengembangkan wisata di sawah sambil menikmati kuliner,” jelasnya.

Baca Juga : Hindari Kecemburuan Sosial, Kades Karangan Ilir Talangi Anggaran BST Kemensos

Senada, dalam paparan singkatnya Camat Karangan Madnuh meminta pembangunan gedung kantor baru kecamatan yang representatif.

“Karena bangunan yang sekarang sudah lama memang perlu ada perubahan gedung yang layak. Kami harap bisa direalisasikan,” jelasnya.

Selanjutnya hal kedua yang situasional yakni jalan provinsi yang melintasi Kecamatan Karangan kondisinya juga perlu ditingkatkan karena beberapa ruas jalannya masih rusak.

“Karena jalur provinsi itu sangat diperlukan karena menjadi arus lalu lalang masyarakat untuk melalui semua desa di Karangan,” terangnya.

Ketiga, soal banjir yang berapa waktu lalu merendam lahan sawah di Karangan. “Perlu adanya pembuatan drainase yang memadai untuk mengantisipasi masuknya air ke sawah,” singkatnya. (*/Dr)

Baca Juga

Back to top button