Diskominfo KutimKutai Timur

BPBD Kutim Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulanan Bencana

Upnews.id, Sangatta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), yang digelar di area Polder Ilham Maulana, Jalan Poros Dayung Kelurahan Teluk Lingga, Rabu (31/05/2023).

Apel tersebut dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setkab Kutim Poniso Suryo Renggono. Dihadir pula oleh Kepala Dinas Perkebunan Kutim Sumarjana. Kepala Kemenag Kutim Mulyadi Mugeni, Kepala Pelaksana BPBD Kutim Idris Syam, Camat Sangatta Selatan Abbas, perwakilan FKPD hingga peserta apel. Mulai dari unsur BPBD,TNI-Polri, Damkar, Satpol PP, RAPI, Senkom, PDAM, Tim SAR, Tagana, Manggala Agni, Tim Rescue Perusahaan hingga FKDM.

Pada kesempatan itu Poniso menyebut jika berdasarkan informasi BMKG, Indonesia akan ada badai Elnino rendah dari bulan Juni s/d Agustus 2023. Oleh sebab itu dirinya meminta kepada BPBD agar melaksanakan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan penanggulangan bencana setiap tahunnya.

“Di perubahan ini kalau ada peralatan dan kebutuhan yang kurang itu diusulkan, begitu juga persiapan di tahun 2024,” tutur Poniso.

Poniso juga meminta agar peralatan-peralatan di setiap kecamatan dipenuhi agar relawan dapat membantu masyarakat dalam menangani bencana berupa kebakaran dan lainnya.

Ditempat yang sama, Kalak BPBD Kutim Idris Syam menyebut, digelarnya pelatihan ini guna mengingatkan kepada masyarakat bahwa agar selalu siapsiaga dalam menghadapi bencana.

Baca Juga : BPBD Kutim Terus Edukasi Warga Ke siap Siapkan Bencana

“Dalam hal ini mengingatkan kepada seluruh stakeholder bahwa ini merupakan kegiatan tim atau mengingatkan melalui kegiatan ini bahwa perlunya kekompakan dalam menghadapi suatu bencana,” sebutnya.

Menanggapi adanya ancaman badai elnino, maka perlu keterpaduan tim, mulai dari jajaran kabupaten, kecamatan yang dalam hal ini muspika dan relawan-relawan yang sudah dibentuk.

“Sudah hampir seluruh kecamatan kita beri pelatihan, kita targetkan Masyarakat Peduli Api (MPA) ini semua sudah terbentuk dan terbina. Saat ini sudah 72 Desa dari 147 desa se Kutai Timur,” ungkapnya.

Menurutnya, relawan merupakan pioner dalam hal penanggulangan bencana. “Semoga bisa optimal dalam bekerja,” harapnya. (Ir/Dr-Adv)

Back to top button