Wakil Ketua II DPRD Kutim Blak-Blakan Soal Anggaran Aspirasinya
Upnews.id, Sangtta – Wakil ketua II DPRD Kutim Arfan berjanji akan mengalokasikan dana aspirasinya senilai Rp17 miliar untuk pembangunan di Kecamatan Bengalon. Hal itu disampaikan langsung dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di Bengalon, beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, dia membeberkan nilai aspirasinya karena memang tidak perlu ada yang ditutupi. “Saya sebut saja, karena saya ingin anggota DPRD lain transparan dalam pengelolaan dana aspirasi mereka,” jelas Arfan.
Diakui, salah satu usulan masyarakat yang telah lama yang mendesak akan dibangun adalah Puskekas Bengalon, termasuk pasar. Meskipun anggarannya cukup besar, namun saya sepakat dengan pemerintah agar pembangunan Puskesmas ini dibangun dari aspirasi dirinya. “Jadi pembangunan puskesmas itu akan dibangun menggunakan dana aspirasi saya senilai Rp4,2 miliar. Dana ini dikelola di Dinas Kesehatan,” katanya.
Dirinya mengumumkan dana aspirasi di depan forum untuk memacu anggota DPRD lainnya agar berbuat sama. “Saya berharap, semua anggota DPRD itu mengumunkan, menyerahkan data aspirasi mereka kepada kepala desa, agar Kedes mengawasi pekerjaanya,” katanya.
Bahkan, menurutnya, karena saat itu juga ada anggota DPRD provinsi, yang ingin diajak berkolaborasi untuk membangun di desa, sehingga dia membuka masalah aspirasi tersebut, agar terbuka pula, agar tidak hanya omong doang, tanpa bukti. “Kita harap tidak hanya koar-koar, tapi harus diimplementasikan,” katanya.
Arfan sendiri mengakui, selama dia menjadi anggota DPRD, karena dia memang dari Dapil II , diantaranya termasuk Kecamatan Bengalon, karena itu, selama ini dia fokus membangun sumur bor dan berbagai proyek lainnya yang memang dibutuhkan masyarakat. Termasuk usulan untuk untuk pembangunan Taman Kanak-kanak (TK) serta TPA.
Bahkan ada proyek besar yang diusulkan yakni pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bengalon. Lahan konon sudah ada, tinggal dibangun. “Kalaupun harus dibangun dengan aspirasi, kita siap, karena ini mendesak,” katanya (nz)