HeadlineKutai Timur

Pesta Adat Pelas Tanah Masuk Kalender Event Pemprov Kaltim

Abdal Terus Berupaya Tingkatkan PAD Kutim, Lewat Pariwisata dan Budaya.

Upnews.id, Sangatta – Kalimantan Timur dikenal luas sebagai daerah dengan kekayaan sumber daya alamnya. Namun dibalik itu, kebudayaan leluhur hingga saat ini masih tetap dipegang teguh oleh masyarakatnya. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Kutai Kartanegara semata sebagai daerah tertua di Bumi Etam. Namun merata di 10 Kabupaten Kota yang membaur dengan kearifan adat istiadat setiap daerah.

Untuk di Kutai Timur sebagai daerah hasil pemekaran Kutai Kartanegara, yang juga berbatasan langsung dengan Selat Makasar pada bagian Timurnya, merupakan daerah percampuran dari berbagai suku. Meski demikian adat istiadat tetap dijunjung dan dilestariakan oleh masyarakat dan Pemerintah. Di tanah Tuah Bumi Untung Benua ini, terdapat tiga agenda kebudayaan tahunan yang masuk dalam kalender event resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Pertama yakni Festival Lomplai di Desa Nehas Liah Bing Kecamatan Muara Wahau. Merupakan tradisi masyarakat Dayak Wehea, sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan panen padi. Festival U’O Ajau di desa Rindang Benua, dan yang terakhir yakni Pesta Adat Pelas Tanah di Sangatta Ibu Kota Kabupaten. Sebagai bentuk pembersihan kampung agar terhindar dari unsur-unsur jahat.

Pesta Adat sendiri pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016 silam, sebagai bentuk keresahan Kepala Adat Besar kutai Timur H Sayid Abdal Nanag Alhasani, yang merasa Kutai Timur dengan segara kekayaa budayanya belum memiliki event untuk melestarikannya.

Sehingga selain bersih kampung, Pelas Tanah juga untuk melestarikan adat istiadat dan budaya leluhur guna merajut kebersamaan dalam bingkai kebhinekaan. Sehingga yang ditampilkan dari berbagai kebudayaan yang telah membaur dengan tanah Kutim.

“Alhamdulilah, meski usia Pelas Tanah jauh dari Erau di Kota Raja Tenggarong mapun Lomplai. Namun Pemprov Kaltim melalui Dinas Pariwisata memasukannya dalam Calender of events Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020.” Ujar Abdal.

Dengan masuknya Pesta Adat pelas Tanah sebagai event tahunan Provinsi, Abdal berharap seluruh pihak berbenah serta menyiapkan diri. Pasalnya, tahun ini bakal menyedot banyak pengunjung dari berbagai daerah.

Sementara itu Reff Lubis selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah mengaku bangga, Pelas Tanah yang diinisiai oleh Ketua Adat Besar Kutai Timur bersama dengan dirinya masuk agenda Provinsi. “Namun, harapan kita tidak sampai disini saja. Kita berharap menjadi agenda Nasional bahkan Internasional. Erau di Kukar saja bisa, kita disini juga bisa.” Tegas Lubis.

Senada dengan Kepala Adat Besar, Lubis berharap sinergisitas seluruh pihak agar event kebudayaan ini bisa terus terlaksana, hingga menjadi agenda tahunan Internasional. Selain kebudayaan dan istiadat kita tetap terjaga, juga memperkenalkan kekayaan kebudayaan kita pada dunia luar. (nz)

Back to top button