Langkah Awal ABDI Menuju Pilkada Kutim
Abdal Nanang Harapkan KPU Tidak Ada di Intervensi dan Tetap Netral
upnews.id Sangatta- Pasangan calon Bupati dan wakil bupati Kutim dari jalur perseorangan, H Sayyid Abdal Nanang Al Hasani- Rumiati (ABDI) resmi menyerahkan syarat dukungan pencalonan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim, Sabtu (22/2/2020) lalu.
ABDI menjadi pasangan pertama yang menyerahkan sarat dukungan pencalonan. Sekira pukul 10.00 Wita. Pasangan ini bersama puluhan pendukungnya menyerahkan 25.600 dukungan ke KPU Kutim. Berbentuk salinan KTP dan formulir B.1-KWK perseorangan. Berasal dari 18 Kecamatan yang ada di Kutim. Pasangan ini akan menunggu hasil verifikasi dari KPU Kutim. ABDI memastikan akan tetap menyosialisasikan dan menyampaikan program-program andalannya kepada masyarakat Kutim.
Dalam hal ini Abdal Nanang menjelaskan, sebelum diserahkannya berkas ini ke KPU. Tim pemenangan ABDI sudah melakukan verefikasi berkas secara internal. Menurut Abdal Nanang, langkah ini diambil untuk mengantisipasi kekurangan persyaratan serta potensi dukungan ganda.
“Kami berkeyakinan, mungkin tidak ada dukungan ganda. Setelah kami verifikasi di internal dari dukungan sebanyak 40 ribu, menjadi 25.600. Hal itu dikarenakan terdapat dukungan dari pegawai yang ada di Kutim. Karena itu tidak boleh, jadi sudah kami sisihkan. Alhamduliallh sarat dukungan ini sudah melebihi target dari persaratan 22.733 yang ada di KPU Kutim, ” pungkas Abdal.
Lanjut Abdal, Kinerja tim sudah maksimal diharapkan tetap solid. pergerakan untuk mengumpulkan sarat dukungan itu butuh 10 bulan. Sarat ini terkumpul di 18 Kecamatan yang ada di Kutim. Diharapkan persaratan ini tidak ada masalah. Semua memenuhi persaratan yang ada.
“Kita juga berharap tidak ada intervensi dari yang berkuasa kepada KPU, karena permasalahan intervensi ini sangat keras dan bisa terjadi. Saya harap KPU dapat bekerjasama dengan baik dan tetap menjaga netralitas. Tetapi jika kita tau ada terjadi intervensi yang tidak kita inginkan, maka Kutim bisa membara. Kita ini termasuk manusia patah polpen, tapi kita inginkan aman dan kondusif. Tapi jangan coba- coba ada intervensi atau merekayasa sesuatu yang sudah kita lakukan. Tetapi kalau kita ada kesalahan silahkan dikasih tahu. Kami siap untuk memenuhi persaratan kembali,” terang Abdal.
Tambah Abdal Jalur perseorangan adalah jalur teraman, jalur yang tidak neko- neko, dan tidak pakai uang. “Kalau sampai saya terpilih nantinya dengan ibu rusmiati, kami tidak terikat dengan partai. Partai tidak akan bisa mengintervensi dengan kami. Berarti kami akan bisa membangun kutim dengan baik kedepannya,” harapnya
Sementara itu, Ketua KPU Kutim Ulfa Jamilatul Farida mengatakan, penyerahan bukti dukungan terakhir dibuka pada 23 Februari 2020. Ia menjelaskan, pada tahap selanjutnya KPU Kutim akan mengecek sebaran dukungan. Kemudian verifikasi faktual (verfak) meliputi pengecekan data dukungan.
Tahapan verfak tergolong penting. Bertujuan memvalidasi benar atau tidaknya dukungan yang diberikan masyarakat sesuai formulir B.1-KWK. (nz)