Kutai TimurRagam

PDAM Kutim Bakal Bangun IPA di Bengalon, Guna Mengimbangi Jumlah Penduduk

Upnews.id, Sangatta – Semakin berkembangnya Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur, lantaran menjadi magnet baru bagi investor. Menjadikan daerah ini kini terus tumbuh dengan banyaknya pendatang yang ingin mengadukan nasibnya.

Melihat hal itu, maka kebutuhan akan air bersih terus meningkat setiap waktunya. Hal ini dibenarkan oleh Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur, Suparjan. Menurutnya, jika produksi air yang tengah dilakukan oleh Unit Bengalon, saat ini masih jauh dari kata cukup, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk.

Diketahui, PDAM Unit Bengalon kini hanya mampu memproduksi air bersih 15 liter per detik, sedangkan jumlah penduduk jika merujuk pada Kecamatan Bengalon Dalam Angka 2019 yang dikeluarkan oleh BPS Kutai Timur mencapai 32.296 Jiwa.

Dengan melihat perbandingan itu, maka sudah seharusnya PDAM melakukan peningkatan kapasitas Instalasi Pengelolaan Air (IPA) yang baru, dengan kapasitas 50 liter per detik ke atas. Meski demikian, Suparjan mengaku terkait ketersediaan air baku yang menjadi catatan.

“Idealnya kalau di Kecamatan Bengalon sekitar 50 liter per detik. Namun dari sisi ketersedian air baku juga masih menjadi catatan. Jangan sampai seperti perencanaan PDAM di sangatta sebelumnya, karena masalah air baku maka Water Treatment Plant (WTP) di pindahkan,” terangnya.

Untuk itu, demi meningkatkan kapasitas produksi Air Bersih di bengalon pihaknya berencana akan mencari tempat untuk pembangunan IPA yang baru yang dianggap aman untuk lima puluh tahun kedepan. Meskipun musim kemarau ketersedian air baku selalu mencukupi.

“Kita juga menginginkan di Bengalon ini, kita mencari bisa memiliki Instalasi Pengelolaan Air yang memadai untuk beberapa tahun kedepan seperti di Kota Sangatta,” Ujarnya.

Lebih lanjut suparjan juga mengakui jika saat ini pihaknya sudah menemukan beberapa lokasi yang tepat untuk pembangunan IPA yang baru. Namun keberadaan lokasinya masih dirahasiakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti masalah sengketa lahan.

“Saat ini kami juga sedang menyusun dokumen perencanaan pembangunan IPA di Kecamatan Bengalon. Karena menyusun dokumen perencanaan juga perlu biaya,” tutupnya.

Baca Juga

Back to top button