Kurikulum Dual Track Semakin Matang

Upnews.id, Samarinda – Penerapan Kurikulum Dual Track di Kalimantan Timur (Kaltim) terus dipercepat. Kali ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai tindak lanjut atas jalinan kerja sama Disdikbud dengan Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Digaetnya Tim asal Kampus Perjuangan ini sebagai mitra dalam rangka peningkatan visi-misi kependidikan untuk mencerdaskan anak bangsa, termasuk meningkatkan keterampilan, khususnya bagi siswa-siswi di jenjang SMA/SMALB dan SMK di Kaltim.
Inovasi pada sektor pendidikan ini pada dasarnya sudah tertuang pada Kurikulum Merdeka, sebagai payung hukum yang mengarah pada kompetensi vokasi dan muatan lokal berbasis kearifan daerah.
Baca Juga : Kadisdik Kaltim Sampaikan Double Track Jenjang SMA
Kadisdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan menyampaikan, FGD dilakukan untuk menyempurnakan rancangan Kurikulum Dual Track yang rencananya akan segera diterapkan di Bumi Etam. Berawal dari mengadopsi Sistem Double Track SMA di Jawa Timur, Program Dual Track bagi SMA/SMALB dan SMK di Kaltim kian dimatangkan.
Berbagai stakeholder di antaranya BPKAD Kaltim, BAPPEDA Kaltim, Balitbangda Kaltim, sejumlah Perangkat Daerah (PD) Kedinasan Kaltim, TGUP3 Kaltim, Komisi IV DPRD Kaltim, KODAM VI/Mulawarman, POLDA Kaltim, Setdaprov Kaltim yakni Biro Kesra, Biro Hukum, dan Biro Adbang, Tim ITS, serta jajaran tamu undangan lainnya hadir menyampaikan masukan dan sarannya.
Hadir membersamai dalam kesempatan ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim yang diwakili oleh Kepada Bidang IKP dan Kehumasan, Irene Yuriantini.
Baca Juga : Disdikbud Kaltim Akan Usung Tim Khusus Tangani Kurikulum Double Track
Masukan dan saran dibutuhkan sebagai finalisasi dan secara bersinergi menggagas solusi untuk tantangan para generasi muda kedepannya, dalam menciptakan daya saing terutama bagi lulusan Menengah di Kaltim yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT). Hal ini dengan menambahkan kompetensi bagi pelajar di bidang keterampilan (life skill).
“Lewat FGD ini kita jadi saling mengetahui dan berdiskusi, serta semoga kita semua bisa bekerja sama mendorong terciptanya lulusan Menengah yang tidak hanya memiliki soft skill namun juga life skill. Tentu, hal ini juga untuk mengatasi permasalahan pengangguran di Kaltim, agar sejak dini seluruh pelajar sudah dipersiapkan untuk memiliki daya saing,” harapnya.(Tsn/ADV/Disdikbudkaltim)