Ismu Ingin Fokus Penanganan Covid-19, Setelah Selesai Baru Bicara Pilkada.
Upnews.id, Sangatta – Ditengah pandemi Corona, Bupati Kutai Timur H.Ismunandar selaku petahana. Sementara waktu belum ingin membicarakan pilkada, meskipun dua pasangan calon penantangnya yakni Abdal Nanag Al Hasani dan Rusmiati, serta Mahyunadi dan Lulu Kinsu telah mendeklarasikan diri.
Saat ini Bupati Kutim Ismunandar,menegaskan dirinya enggan membahas pilkada. dirinya mengaku fokus membantu masyarakat dalam penanganan maupun pencegahan COVID-19 di Kutim. ” Maaf saya tidak bahas pilkada dulu.Saya lebih fokus bergerak bersama melawan covid 19. Pilkada Urusana nomor 2,” ujarnya.
Meski demikian, santer terdengar Ismu-KB selaku petahana bakal kembali bersama diperiode kedua ini. Pasca terjadinya pertemuan antara pengurus partai Golkar dan partai NasDem di ruang wakil Ketua I DPRD Kutim beberapa waktu yang lalu.
Diketahui bersama, jika DPD Golkar Kutim dinahkodai oleh Kasmidi Bulang yang saat ini menjabat Wakil Bupati Kutim, sedang Ismunandar adalah Dewan Penasehat Partai NasDem Kutim. Walaupun dalam petemuan tersebut tidak ada pembahasan secara terang-terangan mengenai pasangan Ismu-KB jilid II, tetapi kedua partai tersebut secara terang membahas, koalisi Golkar dan NasDem pada Pilkada mendatang.
Selain Partai Golkar dan Nasdem, diketahui pula ada PPP yang saat ini menjadi partai pemenang di Kutim, dengan modal 9 kursi yang saat ini dipimpin oleh Hj Encek UR Firgasih. Selain pemimpin partai dirinya juga sebagai Ketua DPRD Kutim, sehingga sudah pasti suara PPP akan diperhitungan dalam teka-teki politik petahana..
Menurut Ismu yang merupakan Bupati Kutim itu, penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19 secara bersama adalah hal terpenting saat ini untuk dilakukan daripada membahas pilkada. Hal ini sebagai bentuk kepedulian nyata pemkab Kutim untuk turun tangan serta mengambil peranan di tengah mewabahnya Pandemi ini.
Secara nayata, Bupati Kutim turun langsung dalam menangani pandemi ini, beberapa kebijakan merakyatnya sudah dilaksankan dengan cepat, tepat dan terealisasi dengan baik. bahkan sampai saat ini Bupati sudah memikirkan bagaimana masyarakat pasca corona nantinya. Kebijakannnya melawan pasca COVID-19 sudah mulai dilaksanakan di seluruh Kutim, seperti bercocok tanam untuk pemenuhan Swasembada pangan, dan tidak membolehkan perushaan untuk tidak memPHK karyawannya.
” Dengan harapan segala anjuran pemerintah dapat diikuti oleh masyarakat demi kebaikan bersama ,” jelas Ismu.
Lebih lanjut kata Ismu bahwasanya COVID-19 ini, tidak bisa dipandang remeh sehingga di harapkan kerjasama semua pihak untuk memutus mata rantai nya. ” Covid- 19 tidak bisa dan tidak boleh di pandang remeh karena kita sudah kawasan merah, jadi perlu kekompakkan dan kerjasama semua pihak, serta masyarakat juga harus mematuhi anjuran pemerintah agar mata rantai COVID-19 bisa terputus, ” tambah Ismu.
Diketahui, hingga kini (13 Mei 2020) sudah 32 warga Kutim yang dinyatakan terjangkit wabah COVID-19 dari berbagai kluster dan kalangan. KPU sendiri sebelumnya sempat menunda pilkada serempak termasuk di Kutim karena wabah ini. (nz)