Mahyunadi Bakal Dorong Alokasi Anggaran Khusus Rp 50-100 Juta Per RT.
SANGATTA – Calon Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi menilai perlu ada satu langkah besar untuk membawa pembaharuan pembangunan di Kutim. Salah satunya dengan mendorong program pembangunan yang tepat sasaran bagi masyarakat. Di antaranya dengan menyiapkan program dana sosial Rp50-100 juta per rukun tetangga (RT).
Keinginan itu diutarakan Mahyunadi saat bertandang ke Kecamatan Rantau Pulung, Rabu (8/7/20) kemarin. Dalam kesempatan itu, pria yang pernah menjabat ketua DPRD Kutim itu menilai, lewat dana itu, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk ragam kebutuhan, seperti kegiatan sosial, keagamaan, dan penataan lingkungan di setiap RT.
Di sisi lain, lewat program itu, pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Kutim ke depan, tidak lagi tersentral hanya di kawasan perkotaan, melainkan dapat merata di hampir semua wilayah di Kutim. Pemerintah sendiri tinggal menyiapkan program lanjutan berskala besar untuk mendorong pemerataan pembangunan.
“Jika dana itu sudah digulirkan, tinggal nantinya, pendampingan dalam pemanfaatannya kepada semua RT yang perlu diperkuat. Supaya dana tersebut tidak disalahgunakan. Peran dari pemerintah desa, kecamatan, dan dinas terkait yang akan kita perkuat dan tingkatkan,” kata Mahyunadi.
Bila itu telah berjalan, maka masyarakat dan ketua-ketua RT tidak perlu lagi harus repot-repot mengusulkan alokasi anggaran jika ingin membuat kegiataan di masyarakat. Apalagi jika ingin melakukan penataan terhadap lingkungan di masing-masing RT.
“Supaya kebijakan dan program itu tidak menyalahi aturan dan memang dapat dipertanggungjawabkan, maka semua aturan terkait itu akan kita godok sematang mungkin. Karena saya tidak ingin, karena masalah aturan, ada yang jadi korban. Makanya, semua yang dibutuhkan atas hal itu, akan kita siapkan,” tuturnya.
Pertimbangan lain Mahyunadi mendorong program itu bersama H Lulu Kinsu sebagai calon wakil bupati Kutim yang akan mendampinginya di Pilkada Serentak 2020, karena dia melihat masih cukup lebarnya jurang perbedaan pembangunan antara kawasan-kawasan perkotaan dan wilayah pedalaman di Kutim.
Berdasarkan hasil survei kepuasan yang dilakukan Mahyunadi dan tim, didapatkan bahwa masyarakat masih merasakan sejumlah persoalan yang belum ditangani dengan baik. Sebanyak 87,95 persen responden mengatakan pembangunan infrastruktur masih buruk, 53,41 persen responden menilai minimnya lapangan pekerjaan.
“Responden lain menyoroti pelayanan kesehatan dan pendidikan yang kurang maksimal. Persoalan-persoalan tersebut menjadi pekerjaan rumah saya dan H Lulu Kinsu jika masyarakat Kutim mengamanahkan kami sebagai pemimpin,” katanya.
Dia menambahkan, tagline “Makin Maju dan Sejahtera”, merupakan suatu visi dan misi pembangunan yang ingin dicapai untuk Kutim. Artinya, Kutim ke depan “Makin Maju” secara pembangunan dari perkotaan hingga kawasan pedalaman. Serta “Sejahtera” masyarakat secara ekonomi, sosial, dan keagamaan.
“Semoga apa yang kami impikan itu mendapatkan dukungan dari masyarakat, mendapatkan rido dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan sebagaimana sering saya sampaikan, saya maju sebagai bupati Kutim bersama H Lulu Kinsu sebagai wakil bupati, murni dan tulus untuk mengabdi dan memperbaiki pembangunan,” tandasnya. (*)