DPMPTSP Kaltim Minta Investasi Asing Harus Serap Tenaga Kerja Lokal

Upnews.id, Samarinda – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, menekankan, investasi asing di Kaltim harus dapat menyerap tenaga kerja lokal. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim, Riawati.
Dia menyatakan, beberapa perusahaan besar akan melakukan penanaman modal asing di Kaltim.
“Nah yang kita inginkan sekarang ini adalah bagaimana tenaga kerja yang ada itu bisa divokasi dulu. Jadi ya, tenaga lokal itu juga bisa dimanfaatkan,” sebutnya saat ditemui belum lama ini.
Dia menambahkan, Kementerian Investasi/BKPM RI turut mensyaratkan beberapa perusahaan yang akan melakukan penanaman modal asing tersebut untuk dapat melakukan pelatihan ke tenaga kerja lokal.
Baca Juga : DPMPTSP Kaltim Targetkan Pengembangan Pasar Dan Kerjasama Di Australia
Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar masyarakat di Kaltim tidak hanya menjadi penonton dan dia meyakini bahwa warga Kaltim memiliki SDM yang baik asalkan dilakukan dengan bersinergi oleh stakeholder terkait.
Hal tersebut akan menjadikan perusahaan turut berdampak secara sosial atas penyerapan tenaga kerja lokal.
“Yang kita harapkan, minimal yang seperti tadi. Ada juga tenaga kerja lokal yang bisa terserap karena mau secanggih apa pun kan sebenarnya permasalahannya itu adalah di sosial kan ya,” terangnya.
Selain itu, dia meminta masyarakat agar aktif mengawasi dan melaporkan perusahaan yang berinvestasi di Kaltim apabila terjadi hal-hal yang bertentangan dengan regulasi yang ada.
Baca Juga : DPMPTSP Kaltim Targetkan Capai Nilai Investasi Daerah
“Misalnya ada kan kegiatan yang melanggar mereka harus berani melaporkan. Ke depan jangan sampai ketika ada permasalahan kita jadi kecipratan dampaknya,” ungkapnya.
Adapun, pihaknya juga menyoroti beberapa kendala terkait pelaksanaan industri yang ada pada Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK), dimana beberapa kendala yang ada diantaranya yaitu terkait kelembagaan dan infrastruktur.
“Jadi kadang-kadang sudah ada investor yang masuk, tetapi ketika melihat infrastruktur ini kurang, mereka mundur,” pungkasnya. (adv/dpmptspkaltim/rj/drh)