Samarinda

Dispora Kaltim Kirim Syifa Nur Aini ke Singapura, Tampilkan Budaya Khas Benua Etam

Upnews.id, Samarinda – Kalimantan Timur kembali mengirimkan perwakilan terbaiknya ke kancah internasional. Syifa Nur Aini, seorang pemudi asal Samarinda, terpilih sebagai delegasi dalam program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Singapore-Indonesia Youth Leaders Exchange Programme (SIYLEP) 2025 yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI.

Syifa, lulusan Fakultas Hukum Universitas Mulawarman dan magister dari Ankara University, Turki, mengungkapkan motivasinya untuk berpartisipasi dalam program ini. “Saya ingin terlibat dalam diplomasi kepemudaan dan memperkenalkan Kalimantan Timur ke kancah internasional,” katanya. Ia percaya, pertukaran ini akan memperluas wawasannya dan memperkuat kontribusinya di daerah.

Perjalanan Syifa menuju program SIYLEP tidaklah mudah. Ia harus melewati seleksi ketat yang dirancang oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, mulai dari verifikasi berkas hingga serangkaian tes komprehensif. Syifa berhasil mengungguli ratusan pendaftar hingga terpilih sebagai salah satu dari lima kandidat terbaik yang diserahkan ke Kemenpora.

“Struggle (perjuangan) yang saya alami selama seleksi adalah, padatnya waktu penyaringan. Kemudian juga banyaknya berkas yang harus dilengkapi, saat seleksi nasional dengan waktu sangat terbatas,” ungkap Syifa.

Meski demikian, dukungan penuh dari Dispora Kaltim, Dispora Kota Samarinda, dan Dinas Pariwisata Provinsi menjadi pendorong utamanya. Syifa juga menekankan pentingnya keberanian dan kesiapan bagi para pemuda yang ingin mencoba kesempatan serupa. “Persiapkan diri sejak dini, dan jangan takut gagal. Karena dari proses itulah, kita banyak belajar. Percayalah, kalau kita sungguh-sungguh, pasti ada jalan,” pesannya.

Dalam program ini, Syifa berkomitmen untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kaltim. Ia berencana mengenakan baju adat Dayak dan baju Takwo khas Samarinda. Selain itu, ia juga akan menampilkan tarian, kerajinan tangan, dan makanan khas daerah.

“Di sana saya memperkenalkan tari Dayak, kerajinan tangan khas Kalimantan, makanan khas Kalimantan Timur. Juga nilai gotong royong yang dimiliki rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Setelah kembali dari Singapura, Syifa berencana untuk tetap aktif dalam kegiatan pemberdayaan pemuda dan sedang menggarap proyek di bidang lingkungan sebagai bentuk kontribusinya untuk Kaltim.(Ir/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button