Camat Sangatta Utara Beberkan Fasilitas Publik yang akan Tersedia di Taman STQ

Upnews.id, SANGATTA – Penataan ulang kawasan STQ juga akan memberikan angin segar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pemerintah Kecamatan menyiapkan sekitar 200 tenan untuk menampung pedagang dan pengusaha kecil yang ingin berjualan di lokasi tersebut.
“Kita hitung dari desain dan luas lahan, sekitar 200 tenan bisa kita siapkan. Itu lebih banyak dari sekarang yang hanya 104,” ujar Camat Sangatta Utara, Hasdiah kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/04/2025).
“Tenan-tenan ini akan berbentuk gerobak non permanen, ditempatkan secara rapi di sisi kiri dan kanan area taman,” tambahnya.
Pemerintah menegaskan bahwa pembangunan ini bukan untuk mengusir pedagang, melainkan menata agar kegiatan ekonomi tetap berlangsung dengan baik dan tertib.
“Kita tidak mematikan rezeki orang, justru ingin menambah kesempatan bagi yang belum dapat tempat,” jelasnya.
Lebih lanjut mengatakan, Model tenan yang dirancang adalah gerobak-gerobak ringan yang bisa dibongkar pasang. Area berjualan akan mulai aktif sore hingga malam hari, sedangkan pagi hari akan menjadi ruang publik terbuka yang bisa dimanfaatkan warga untuk kegiatan lain.
Sistem pengelolaan tenan masih dalam pembahasan. Pemerintah mempertimbangkan apakah tenan akan disewa, digratiskan, atau dikelola berdasarkan ketentuan aset daerah. Semua akan mengikuti regulasi yang berlaku, termasuk Peraturan Bupati.
Selain penyediaan tempat, para pelaku UMKM juga akan mendapat pembinaan dan pelatihan. Dinas koperasi dan perindustrian akan dilibatkan untuk memastikan pelaku usaha bisa naik kelas, baik dalam hal produk, pelayanan, maupun pemasaran.
“Kita ingin UMKM di sini terorganisir dan maju. Tidak berdiri sendiri, tapi didampingi oleh dinas terkait,” ujar Camat.
“Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan bisa menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan,” harapnya.
Selain itu, Pemerintah Kecamatan Sangatta utara berencana mengadopsi konsep live musik dari Taman Bekapai, Balikpapan, ke kawasan STQ yang sedang dalam tahap penataan. Salah satu sorotan utama adalah hadirnya pertunjukan musik live yang terorganisir dan tidak mengganggu lingkungan sekitar.
“Ke depan tidak ada lagi yang seperti sekarang, seperti penjual kaset. Nanti akan disiapkan panggung atau ruang khusus untuk live musik,” kata Hasdiah
Lebih lanjut mengatakan. Di Taman Bekapai, seluruh pengisi acara diseleksi terlebih dahulu. Pemerintah setempat menggelar audisi bagi pengamen dan musisi jalanan, lalu memilih yang terbaik untuk tampil secara bergiliran setiap minggunya. Hal ini akan dicontoh untuk diterapkan di STQ.
“Kami ingin pengamen-pengamen itu dibina. Tidak sembarang tampil. Ada seleksi, bahkan bisa dilatih,” lanjutnya.
“Ini menjadi peluang bagi musisi lokal yang ingin tampil di ruang publik namun dengan kualitas dan etika yang terjaga, ” tambahnya.
Musik di taman tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga sarana pemberdayaan ekonomi kreatif. Selain penampilan musik, kawasan ini juga akan menjadi pusat kuliner malam yang hidup, layaknya di Balikpapan.
Untuk urusan peralatan, pihak kecamatan belum memutuskan apakah alat disediakan oleh pemerintah atau musisi sendiri. Namun tidak menutup kemungkinan ada bantuan dari pemerintah atau pihak ketiga seperti perusahaan swasta.
“Kalau sudah ada aktivitasnya dan terlihat manfaatnya, insyaallah ada yang bantu. Bisa pemerintah, bisa perusahaan,” ujarnya.
“Dengan konsep ini, kawasan STQ akan menjadi taman yang tidak hanya indah secara fisik, tetapi juga hidup secara budaya dan ekonomi. Pengunjung dapat menikmati makanan sambil mendengarkan musik dalam suasana yang nyaman dan tertib,” harapnya.(Ir/Nt/Dr-Adv)