Kemenpora Apresiasi Program Perintis Dispora Kaltim dalam Mencetak Pemimpin Muda

Upnews.id, SAMARINDA – Program Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah (PKPMD) 2025 yang dipelopori oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) menuai banyak pujian dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia. Program ini menjadi yang pertama di Indonesia yang mengadopsi sistem Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) dari Kemenpora, sehingga dinilai sebagai terobosan inovatif.
“Ketika kami melaporkan ke pusat, mereka kaget. Ini bentuk inovasi kami, karena pemuda itu sebenarnya hanya butuh diberi kesempatan,” ujar Rusmulyadi, Subkoordinator Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Dispora Kaltim. Ia menirukan respons dari Kemenpora, “Gila, Kaltim sudah luar biasa, memikirkan sudah sampai ke situ.”
Rusmulyadi menjelaskan, inisiatif ini muncul karena kuota PKPMN yang diselenggarakan Kemenpora sangat terbatas, hanya menjatahkan 2 hingga 3 peserta per provinsi setiap tahunnya. Dengan adanya PKPMD versi daerah, Dispora Kaltim ingin membuka kesempatan yang lebih luas bagi para pemuda di daerah. “Ilmu materi dan sebagainya yang kita berikan dalam PKPMD ini sama dengan yang disuguhkan di PKPMN,” tambahnya. “Hanya saja, karena kuota nasional terbatas, kami rasa sudah saatnya daerah juga mengambil peran.”
Program yang dibuka oleh Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK), ini diikuti oleh 50 pemuda terpilih dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim selama lima hari. Selain pembekalan akademis dan kunjungan studi ke DPRD dan IKN, para peserta juga mendapat pelatihan pembinaan mental dan fisik (Bintalsik) ringan secara militer.
“Mereka selain diberikan ilmu akademis dari narasumber berpengalaman juga dilatih fisik. Agar kemampuan fisik juga selaras dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan peserta,” ungkap Rusmulyadi.
Selama program, peserta menjalani disiplin ketat dan diminta untuk menyusun “Proyek Perubahan” yang dapat diterapkan di daerah masing-masing. Salah satu peserta mengungkapkan rasa syukurnya, “Perubahan itu dimulai ketika kita berani keluar dari kebiasaan. Saya merasa beruntung bisa ikut PKPMD.”
Setelah program berakhir, para peserta kini menjadi alumni PKPMD angkatan pertama dan akan dibina lebih lanjut dalam forum kepemudaan daerah. Rusmulyadi berharap, program ini bisa menjadi contoh bagi provinsi lain. “Kalau daerah lain ingin belajar, silakan. Semoga PKPMD Kaltim 2025 ini jadi motor penggerak daerah lain juga. Ini kita jadikan role model dan pilot project dalam pengkaderan pemimpin muda,” tegasnya.(put/Nt/Dr-Adv)






