Wabup Kukar Berencana Gaet Investor di Bidang Pariwisata, Akses Transportasi Mobil Jadi Kendala

Upnews.id, Tenggarong- Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin mengusulkan ada jembatan khusus untuk pengguna mobil di Kawasan Wisata Pulau Kumala.
Rendi mengungkapkan, usulan ini berangkat dari rencana untuk menggaet sejumlah investor ke Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Para investor akan diajak untuk menjalin kerja sama mengembangkan obyek kepariwisataan, utamanya Pulau Kumala.
“Investor sudah banyak saya temui, bahkan investor besar nasional juga sudah ditemui,” ujarnya, Kamis (30/3/2023).
Rendi menyebut beberapa investor yang telah ditemui beralasan tidak adanya akses transportasi menuju pulau kumala.
Menurut para investor, kata Rendi, hal tersebut menghambat mobilitas, sehingga mereka yang mulanya tertarik, justru satu persatu memilih mundur.
“Mereka sudah punya niat dan ketertarikannya luar biasa, tapi tiba-tiba mundur karena tidak adanya transportasi yang bisa sampai langsung ke titik pulau kumala,” beber Rendi.
Oleh karena itu, ia pun mengusulkan pembangunan jembatan yang bisa dilintasi kendaraan roda empat dan langsung menuju Pulau Kumala.
Rendi juga meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar untuk memfasilitasi rencana pembangunan jembatan ini.
Kemudian Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara bisa menghitung secara teknis berapa dana yang diperlukan untuk membangun jembatan.
“Alhamdulillah Ketua DPRD Kukar setuju, insyaAllah kita kawal bersama-sama,” imbuh Rendi.
Sebagaimana diketahui, setelah ditutup selama dua tahun, Pulau Kumala kembali dibuka untuk masyarakat umum pada September 2022 lalu.
Pulau Kumala dibuka setiap hari pada pukul 09.00-17.00 Wita. Tarif masuknya Rp 10 ribu untuk orang dewasa dan Rp 5 ribu bagi anak-anak.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mulai memperbaiki wahana permainan, listrik dan air di Pulau Kumala. Permainan komedi putar pun sempat digratiskan selama dua hari pertama.
Meski demikian, masih ada sejumlah wahana permainan di pulau seluas 76 hektare itu yang belum dioperasikan karena rusak.
Dua di antaranya sky tower dan kereta gantung. Ridha menyebutkan dua penyebab belum diperbaikinya kedua permainan tersebut.
Penyebab paling utama, anggaran Pemkab Kukar selaku pengelola Pulau Kumala terbatas. Kedua, perusahaan yang membuat sky tower dan kereta gantung sulit ditemukan. (adv)