Pemda Kutim Gelar Workshop Penguatan Operator Desa untuk Pemutakhiran DTSEN

Upnews.id, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemda Kutim) melalui Asisten III Bidang Administrasi Umum, Sudirman Latief, resmi membuka “Workshop Penguatan Kapasitas Operator Desa dalam Pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)”. Kegiatan yang diikuti perangkat desa dari 18 kecamatan ini berlangsung pada 1–2 Desember 2025 di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Senin (01/12/2025).
Dalam sambutannya, Sudirman menjelaskan bahwa Pemkab Kutim saat ini tengah fokus memperbarui data sosial ekonomi secara menyeluruh. Ia menyebut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kini telah berkembang menjadi DTSEN, yang cakupannya jauh lebih luas karena tidak hanya memuat data penduduk miskin, tetapi seluruh lapisan masyarakat sesuai tingkat kesejahteraannya.
“Kami membutuhkan data yang akurat, terukur dan terintegrasi guna mencapai tujuan pembangunan yang efektif dan tepat sasaran. Selama ini, banyak data dari berbagai kementerian/lembaga tidak terintegrasi, sehingga DTSEN hadir untuk menyatukan berbagai sumber data baik dari Kemendagri, Kementerian Koordinator PMK, BPS dan Kementerian Sosial,” bebernya.
Ia menegaskan bahwa desa memiliki peran besar karena menjadi pihak yang paling mengenal kondisi warganya. Data dari desa menjadi fondasi utama dalam penyusunan DTSEN.
“Oleh karena itu, kapasitas aparatur desa dan operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial, Next Generation (SIK-NG) perlu diperkuat agar proses pemutakhiran berjalan akurat, cepat dan sesuai dengan aplikasi terkini yang ada dalam DTSEN,” tegasnya.
Sudirman berharap workshop ini mampu menyamakan persepsi, prosedur, dan standar pelaksanaan pemutakhiran data sesuai kebijakan nasional. Para peserta, mulai operator desa, pendamping sosial, TKSK hingga Dinas Sosial, diharapkan dapat membangun komitmen bersama.
“Diharapkan setelah kegiatan ini, akan terbentuk rencana aksi desa dalam pemutakhiran DTSEN yang terkoordinasi dan berkesinambungan,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kutim, Ernata Hadi Sujito, menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan memperkuat pemahaman operator desa terkait alur, standar dan mekanisme pemutakhiran DTSEN melalui SIKS-NG. Selain itu, pihaknya juga mendorong pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (SIPMAS) sebagai data daerah yang terintegrasi.
“Kami ingin memastikan bahwa data yang baik adalah data yang dapat dipertanggungjawabkan dan mutakhir, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur,” jelasnya.
Ernata turut menyoroti pentingnya perbaikan data kemiskinan di tingkat desa. Menurutnya, saat ini adalah momentum tepat bagi kepala desa bersama operator SIKS-NG untuk memperbarui data sesuai kondisi ekonomi masyarakat terbaru.
“Kami berpesan pada seluruh perangkat desa untuk melaksanakan pendataan dan memasukkan data kondisi masyarakat ke dalam aplikasi SIKS-NG di desa dengan jujur, tanpa pandang bulu,” pungkasnya.(Ir/Nt/Dr-Adv)






