Upnews

Produksi Beras Lokal Masih Minim, Kutim Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Sendiri

Upnews.id, SANGATTA – Produksi beras lokal di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) rupanya masih jauh dari kebutuhan konsumsi masyarakat. Dengan produksi yang hanya sekitar 32 ton per tahun, jumlah tersebut dinilai belum mampu menutup permintaan beras di seluruh wilayah Kutim.

Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur, Nora, menjelaskan bahwa angka tersebut diperoleh berdasarkan koordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.

“Dari total produksi itu, sekitar 10 persen dijual langsung di sekitar wilayah pertanian, sementara sisanya sudah diambil pihak-pihak tertentu melalui sistem blok,” terang Nora, Senin (10/11/2025).

Ia mengakui bahwa meskipun potensi produksi lokal cukup baik, kapasitas yang ada masih belum memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.

Selain persoalan kuantitas, harga beras lokal juga masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini dipengaruhi tingginya biaya produksi, risiko gagal panen, serta faktor cuaca dan serangan hama.

“Kita tidak bisa memaksa petani menjual di bawah harga produksi mereka. Itu menyangkut kesejahteraan mereka,” tegas Nora.

Nora menyebutkan, tingginya harga beras lokal memiliki dua sisi. Di satu sisi, hal tersebut menguntungkan petani. Namun di sisi lain, hal itu bisa membebani masyarakat jika pasokan tidak mencukupi.

“Kami harus menyeimbangkan dua kepentingan. Jangan sampai petani rugi, tapi juga masyarakat tidak boleh kesulitan membeli beras,” tambahnya.

Disperindag bersama dinas terkait terus mencari solusi, salah satunya mendorong penerapan HET di tingkat kabupaten agar harga lebih realistis dan selaras dengan kondisi lapangan.(Ir/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button