Kutim Rentan Kebakaran Hutan

Upnews.id, Sangatta – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menyebut jika Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) dapat terjadi baik secara alami maupun perbuatan manusia. Mengakibatkan kerusakan dan pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya, serta berbagai sektor lainnya.
“Kutai Timur daerah dengan hutan yang cukup luas dan menjadi salah satu daerah di Kaltim yang paling rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, ancaman Karhutla perlu mendapat perhatian ekstra, jika tidak diawasi bencana kebarakan hutan bisa terjadi, utamanya di kawasan yang dilindungi,” sebut Ardiansyah.
Bupati juga memerintahkan kepada jajaran BPBD agar terus memberikan pemahaman kepada masyarakat. Baik melalui sosialisasi atau edaran, terkait bagaimana cara membuka hutan yang tidak harus dengan membakar.
Baca juga : Dispora Kaltim Inisiasi Bridge Open Tournament Piala Gubernur 2022
“Yang paling penting adalah bahwa Kalimantan Timur tahun ini mendapat perhatian khusus dunia dari Word Bank, terkait dengan bagaimana kita meminimalisasi gas uap atau karbon dioksida. Kalimantan Timur mendapatkan pengakuan dunia sudah mampu meminimalisasi kebakaran,” ucapnya.
Hal tersebut disampaikannya saat Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, menggelar apel Siaga Pencegahan dan Kesiap siagaan Bencana Kebakaran hutan dan Lahan tahun 2022.
Baca juga : 22 ODGJ Ditangani Dinsos Dalam 6 Bulan Terakhir
Agenda itu digelar di lapangan heliped komplek perkantoran bukit Pelangi Sangatta, Kamis (24/11/2022). Dipimpin langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, serta dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, instansi terkait, relawan serta tamu undangan.
Kepala BPBD Kutim Muhammad Idris Syam menyebut, terkait sarana dan prasarana masih disupport Dana Bagi Hasil (DBH) reboisasi. Dimana dipergunakan untuk pengadaan kendaraan pemadam kebakaran dan sarana peralatan lainnya. Saat ini sebagian sudah datang dan nantinya akan didistribusikan ke seluruh kecamatan.
“Untuk tahun ini penambahan mobil water supply ada 4 unit dan jip fire ada 4 unit.Peralatan lainnya sudah cukup banyak,” tuturnya.
Melalui apel siaga ini, Kepala BPBD Kutim berharap koordinasi dan komunikas antar stakeholder dapat ditingkatkan, sehingga bencana kebakaran bisa diantisipasi sedini dan secepat mungkin.
Selain itu, dirinya juga mengajak seluruh pihak termasuk masyarakat, melakukan langkah-langkah preventif agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi di wilayah Kabupaten Kutai Timur. (Ir/*-Adv Kominfo)







