KKN Unmul di Kukar Dorong Sinergi Akademisi dan Desa Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
Upnews.id, Tenggarong – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mulawarman (Unmul) Angkatan 51 Tahun 2025 di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidak sekadar menjadi agenda akademik tahunan. Kehadiran 1.080 mahasiswa di 120 desa dan kelurahan ini menjadi bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat akar rumput.
Melalui pendekatan KKN Tematik, mahasiswa diarahkan untuk mengidentifikasi dan mengatasi berbagai isu lokal. Di antaranya, persoalan tata kelola lingkungan, pemberdayaan masyarakat hukum adat, hingga penguatan ekonomi berbasis potensi desa.
Penggerak Swadaya Masyarakat DPMD Kukar, Ahmad Irji, menegaskan bahwa pelibatan mahasiswa dalam kegiatan tematik ini akan memberikan nilai tambah bagi desa penerima. “Mahasiswa bukan hanya datang untuk belajar, tetapi juga memberikan solusi ilmiah bagi permasalahan desa yang nyata,” ujarnya.
Salah satu fokus utama program ini adalah pelestarian hutan mangrove dan kawasan hutan adat. Melalui kerja lapangan dan riset sosial, mahasiswa membantu masyarakat dalam merancang strategi perlindungan dan pemanfaatan hutan secara berkelanjutan.
Selain aspek lingkungan, KKN ini juga diarahkan untuk memperkuat kapasitas pemerintahan desa. Para mahasiswa akan membantu perangkat desa dalam digitalisasi administrasi, pengelolaan data, dan penyusunan rencana pembangunan jangka menengah yang berbasis data partisipatif.
Ahmad menambahkan, keberhasilan pelaksanaan program sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan mahasiswa. Karena itu, DPMD Kukar telah menginstruksikan seluruh kepala desa dan lurah untuk memberikan pendampingan selama kegiatan berlangsung.
“Mahasiswa bisa menjadi katalisator dalam mempercepat pencapaian target pembangunan desa. Kami ingin memastikan keberadaan mereka memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Program KKN Unmul ini juga dipandang sebagai kesempatan bagi pemerintah daerah untuk menjalin kerja sama riset dan pengembangan (R&D) dengan pihak akademik. Hasil temuan lapangan dari mahasiswa dapat menjadi masukan penting bagi kebijakan pembangunan daerah.
Dengan semangat kolaboratif, KKN 2025 diharapkan tidak hanya meninggalkan jejak akademik, tetapi juga warisan sosial berupa pola pemberdayaan desa yang adaptif, inovatif, dan berorientasi masa depan.(Adv)






