Upnews.id, Samarinda – Pemkot Samarinda memprioritaskan Program Smart City guna transformasi layanan publik ke arah digital serta meningkatkan efisiensi.
“Konsep Smart City tidak hanya berkaitan dengan digitalisasi layanan publik, tetapi juga berfokus pada penciptaan efisiensi yang signifikan,” kata Andi Harun beberapa waktu lalu.
Baca Juga : IKN Miliki Konsep Green City, Tidak Akan Rusak Lingkungan.
Rencana ini pun didukung Abdul Rohim, Anggota Komisi II DPRD Samarinda. Abdul Rohim mengungkap penerapan Smart City diharapkan mampu memberikan efisiensi hingga 20-30 persen dalam penggunaan energi dan pengeluaran daerah.
“Smart City ini bukan hanya soal layanan publik yang beralih ke digitalisasi, tetapi juga soal efisiensi. Mestinya penerapan Smart City bisa memberikan efisiensi bahkan 20 sampai 30 persen sehingga daerah ini bisa memiliki surplus keuangan,” ungkapnya.
Salah satu contoh nyata efisiensi melalui program Smart City adalah pengelolaan penggunaan listrik. Rohim menjelaskan bahwa ruang rapat DPRD Kota Samarinda dan beberapa tempat lainnya sering menggunakan pendingin udara (AC).
Dengan penerapan teknologi Smart City, aliran listrik menuju ruang-ruang ini dapat dimatikan secara otomatis ketika tidak ada aktivitas, sehingga menghemat pengeluaran listrik.
Baca Juga : Joni Sinatra Ginting Minta Pemkot Lengkapi AMDAL Terowongan Samarinda
“Dengan efisiensi dari program Smart City, biaya listrik yang semula 20 juta dapat ditekan menjadi 10 juta. Teknologi dari Smart City menjadi solusi untuk mengoptimalkan pengeluaran daerah,” tegasnya. (*/Ir/Dr-Adv)
