Diskominfo KutimKesehatan

Dinas Kesehatan Kesulitan Dapatkan Dokter untuk RS Pratama Muara Bengkal

Upnews.id, Sangatta – Meskipun jumlah tenaga kesehatan dalam hal ini dokter di Kutai Timur mencapai kurang lebih 250 orang, yang tergabung dalam organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kutim.

Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim tidak dapat membagi jumlah dokter tersebut kesejumlah rumah sakit dan puskesmas di Kutim, hal itu lantaran sebagian dokter merupakan dokter swasta. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani Hasanal saat ditemui usai mengikuti hearing di DPRD Kutim, Kamis (8/6/2023)

“Jumlah dokter kita memang 250 orang, tapi  karena wilayah kita luas, sehingga tidak terdistribusi degan baik. Selain itu, memang sebagian besar dokter ini dokter swasta, sehingga ribet untuk didistribusukan ke rumah sakit di kecamatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr. Bahrani.

Kadinkes menyebut kebanyak dokter itu berada di Kota Sangatta, sebab di sangatta banyak rumah sakit swasta. “Mungkin tiap 100 meter ada rumah sakit. Dokter dari rumah sakit inilah yang jadi anggota IDI tersebut. Belum lagi, banyak dokter di klinik perusahan di tambang, perusahan sawit. Itu semua terhitung sebagai anggota IDI. Jadi kalau dihitung, dari 250 anggota IDI, 100 lebih itu swasta,” jelasnya.

Diakui, karena tidak terdistribusinya tenaga kesehatan itu dengan baik, makanya hingga kini mereka kesulitan mencari tenaga kesehatan untuk ditempatkan di RS Muara bengkal. “Kami Butuh 141 tenaga kesehatan, yang didapat dari hasil penyisiran dari berbagai puskemas yang ada, baru  23 orang. Sementara saat ini tidak dibolehkan merekrut Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D). Untuk itu, kami butuh payung hukum mungkin berupa Perbub untuk merekrut tenaga kesehatan untuk RS Muara Bengkal, dengan alasan urgen,” Tuturnya

Disebutkan, RS Muara Bengkal sendiri rencananya akan dioperasionalkan Oktober mendatang, tepatnya hari  ulang tahun Kutim,  namun hingga kini  tenaga kesehatan belum mencukupi.

Menurut Bahrani, di Kutim tenaga kesehatan terlihat banyak, namun untuk dokter sendiri, masih ada Sembilan bidang yang kurang. Mulai dokter umum, dokter gigi, dokter gizi, kesehatan lingkungan, dan berbagai bidang lainnya. Ini yang kurang di kecamatan-kecamatan.

“yang paling sulit adalah mendatangkan dokter spesialis. Analisa kami, mungkin karena bayarannya tidak bersaing dengan daerah lainya. Karena itu, kita mencari aturan, untuk bisa membayar dokter  sebagaimana daerah lain, karena Kutim juga sanggup bayar, sama dengan daerah lain,” Tutupnya. (*/Ek/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button