Kader Timbau Lakukan Jemput Bola, Posyandu SPM Dorong Penurunan Stunting
Upnews.id, Tenggarong – Kelurahan Timbau di Kecamatan Tenggarong menjadi salah satu pionir penerapan Posyandu berbasis Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dengan pendekatan pelayanan jemput bola, kader Posyandu di wilayah ini berhasil menunjukkan dedikasi tinggi dalam memastikan layanan dasar tetap menjangkau seluruh warga.
Lurah Timbau, Marten Hedy Yudha Murhans, mengungkapkan bahwa pihaknya telah aktif mensosialisasikan konsep Posyandu SPM kepada seluruh kader dan masyarakat. Ia menilai dukungan serta pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar sangat berperan dalam memperkuat implementasi di lapangan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten, khususnya DPMD, yang telah mendampingi dan terus mendukung Posyandu di Kelurahan Timbau,” ujar Marten.
Kelurahan Timbau saat ini memiliki 12 Posyandu balita dan 5 Posyandu lansia yang aktif beroperasi. Tidak hanya menunggu warga datang, para kader bahkan menerapkan pelayanan jemput bola dengan mengunjungi rumah-rumah warga yang tidak dapat hadir ke Posyandu.
“Kalau orang tua balita tidak bisa datang ke Posyandu, kader kami yang akan mendatangi mereka ke rumah. Ini bentuk komitmen kami agar anak-anak tetap mendapatkan pelayanan dan perhatian maksimal,” jelas Marten.
Langkah proaktif ini, kata Marten, diharapkan dapat membantu percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya. Melalui pendekatan personal dan berkelanjutan, Posyandu SPM juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan keluarga.
Selain dari sisi pelayanan, Kelurahan Timbau juga berupaya memperkuat koordinasi dengan tenaga kesehatan, kader PKK, dan RT setempat. Sinergi lintas unsur ini dinilai penting untuk menciptakan layanan dasar yang terpadu dan berkesinambungan.
“Program ini tidak akan berjalan baik tanpa kerja sama semua pihak. Maka, kami terus membangun komunikasi antara kader, masyarakat, dan pemerintah,” tambahnya.
Transformasi Posyandu menjadi berbasis SPM diharapkan menjadi momentum baru bagi peningkatan layanan dasar masyarakat Kukar. Timbau, sebagai lokus awal penerapan, kini menjadi contoh bagaimana komitmen kader dan sinergi lintas pihak dapat mewujudkan pelayanan yang lebih efektif dan manusiawi.(Adv)





