Ismu Minta Izin dan Doa Untuk Maju Pilkada Pada Ribuan Nahdliyin
Ismu : Insya Allah saya akan ikut lagi untuk melanjutkan dan menuntaskan.
Upnews.id, Sangatta – Suasana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kutim mulai terasa. Hal itu terlihat dari banyaknya baliho dan spanduk yang memasang wajah para calon. Dari pantauan upnews.id di kota Sangatta, hanya wajah pencalonan petahana yang belum terlihat. Beda halnya dengan kota tetangga Bontang, sang petahanan dipastikan retak. Sehingga dengan mudah didapati wajah Neni Moerniaeni dan Basri Rase yang tak lagi satu frame dalam media informasi.
Belum munculnya baliho petahana di Kutai Timur menimbulkan tanya ditengah masyarakat, apakah Ismunandar bakal maju kembali?, apakah masih berpasangan dengan Kasmidi Bulang?, atau apakah keduanya pecah?, dan jika pecah, siapa pasangan keduanya?.
Satu pertanyakan dipastikan terjawab. Hal itu terungkap saat Tabligh Akbar dan Istighosah Kubro pada puncak Harlah NU ke 94, yang dihelat di halaman Kantor Camat Sangatta Utara, Rabu (29/1) lalu. Didepan ribuan nahdliyin, untuk pertamakalinya H.Ismunandar Bupati saat ini menyampaikan niat dan hajatnya untuk kembali maju pada Pilkada mendatang.
“Pada kesempatan malam ini ditengah-tengah warga Nahdlatul Ulama, saya ini didatangi tadi dari Tepian Langsat rombongan, tokoh-tokoh, kemaren dari Wahau. Semua menanyakan, Pak Ismu ini masih majukah sebagai Bupati, karena tidak ada balihonya,” Ujar Ismunandar saat sambutan.
Meskipun listrik di Sangatta tidak byar pet dan pelayanan air bersih telah mencapai 80%. Serta desa-desa dan ibu kota Kecamatan sudah terpenuhi air bersih dan listriknya. Namun menurut Ismu masih ada yang belum tuntas, salah satunya persoalan jalan desa yang harus diselesaikan. “sekarang ke Sangkulirang sudah mudah, ke Wahau sudah mudah, ke Bontang ndak bolong-bolong lagi, ke Muara Bengkal masih ada yang bolong yang harus saya tuntaskan,” ujarnya.
“Maka dari itu, ditengah-tengah Nahdliyin dalam rangka Hari Ulang Tahun NU ini, saya mohon doa restu. Insya Allah maju lagi untuk melanjutkan dan menuntaskan,” Tegas Ismu.
Ismu menyebut, pada periode awal ketika dirinya akan maju empat tahun lalu. Menyatakan pada publik ikut kontestasi dihadapan warga NU yang disaksikan oleh Gus Muafiq yang saat itu menjadi pentausiah. Dan pada moment dan tempat yang sama dengan dihadiri oleh Habib Umar Muthohar, “Insya Allah saya akan ikut lagi untuk melanjutkan dan menuntaskan. Ndek pesen kiyai aqil (Said Aqil Siroj), nde wes NU iku dicekel, cekelo, cekelen, mengko sing nyekel harus wong NU, pas tah, paham,” sebutnya.
Ismu menyebut apa yang disampaikan bukanlah kampanye, pasalnya dirinya merupakan warga NU dan tengah berada ditengah-tengah warga NU sehingga perlu untuk memohon doa restu. (nz)