DPRD PPU Minta Pemerintah Daerah Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi
Upnews.id, Penajam – Wakil Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Muhammad Yusuf meminta agar pemerintah daerah, melalui Dinas Pertanian, segera mengatasi kelangkaan pupuk subsidi yang dikeluhkan oleh para petani di wilayah tersebut. Yusuf menyebutkan bahwa petani di PPU kerap kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi yang sangat dibutuhkan untuk menunjang hasil pertanian mereka.
“Sering kami menerima keluhan dari petani bahwa mereka kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi. Katanya, pupuk tersebut langka, sehingga menyulitkan mereka untuk mendapatkan pasokan yang dibutuhkan,” ujar Yusuf, yang juga merupakan politisi Golkar, saat ditemui di kantor DPRD PPU.
Menurutnya, ketersediaan pupuk subsidi yang memadai sangat penting untuk mendukung peningkatan hasil produksi pertanian. Pupuk bersubsidi, yang harganya lebih terjangkau, dianggap sebagai salah satu kunci agar para petani bisa memperoleh hasil yang optimal dengan biaya produksi yang lebih rendah. “Untuk meningkatkan produksi pertanian, kebutuhan akan pupuk subsidi harus dipenuhi. Tanpa itu, akan sulit bagi petani untuk mempertahankan produktivitas mereka,” tambah Yusuf.
Meskipun ada isu terkait dugaan penyelewengan distribusi pupuk subsidi, Yusuf mengaku hingga saat ini belum menemukan bukti atau modus operandi yang mengarah pada hal tersebut. Namun, ia berharap Dinas Pertanian dapat melakukan pengecekan lebih lanjut di lapangan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi petani dalam memperoleh pupuk subsidi.
Yusuf juga mendorong agar Dinas Pertanian PPU segera mengusulkan kuota pupuk subsidi yang lebih sesuai dengan kebutuhan riil petani di tiap kecamatan. “Dinas Pertanian harus segera mengusulkan kuota pupuk subsidi yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Harapannya, usulan tersebut dapat dipenuhi oleh pemerintah pusat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa banyak petani yang sangat mengandalkan pupuk subsidi karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan pupuk non-subsidi. Pupuk non-subsidi, menurutnya, akan membebani petani dengan biaya produksi yang lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat mengurangi keuntungan yang mereka peroleh dari hasil pertanian.
“Jika petani harus membeli pupuk non-subsidi, tentu harga jual produk pertanian akan lebih tinggi. Ini akan mengurangi keuntungan mereka. Dengan pupuk subsidi, petani dapat mengurangi biaya produksi dan memperoleh hasil yang lebih maksimal,” ujar Yusuf.
Dengan adanya perhatian dan langkah konkret dari pemerintah daerah dan provinsi, Yusuf berharap kelangkaan pupuk subsidi dapat segera diatasi dan kebutuhan petani di PPU dapat terpenuhi, sehingga sektor pertanian di daerah ini dapat berkembang dengan lebih baik.