Disidk PPU Luncurkan Kurikulum Deep Learning, Inovasi Pendidikan Menyongsong IKN

Upnews.id, Penajam — Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU resmi meluncurkan program Kurikulum Deep Learning yang akan mulai diterapkan secara terbatas di sejumlah sekolah unggulan dan sekolah penggerak mulai tahun ajaran 2025/2026.
Peluncuran kurikulum ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, yang telah ditetapkan sebagai kurikulum nasional oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada awal tahun 2024. Kurikulum deep learning sendiri hadir sebagai pendekatan lanjutan yang mendorong siswa untuk berpikir lebih mendalam, membangun nalar kritis, serta memahami hubungan antardisiplin ilmu melalui pembelajaran berbasis proyek.
“Kita tidak lagi ingin anak-anak hanya pintar menghafal, tetapi mampu berpikir, mencipta, dan memecahkan persoalan nyata. Kurikulum ini kami rancang agar bisa melahirkan generasi yang kritis, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” ungkap Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkeru.
Kurikulum deep learning berfokus pada penguatan kompetensi abad 21, yang mencakup berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, dan literasi digital. Pembelajaran akan dilakukan melalui metode interaktif dan kontekstual, yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam proses belajar.
Salah satu bentuk pembelajaran yang akan diterapkan adalah proyek lintas disiplin (interdisipliner), di mana siswa diminta untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah nyata di lingkungan mereka, baik terkait isu lingkungan, sosial, ekonomi, hingga kebudayaan lokal.
“Kami ingin pendidikan di PPU benar-benar menjadi ekosistem yang menumbuhkan karakter unggul. Bukan hanya untuk bersaing di tingkat lokal, tapi juga nasional dan global, apalagi dengan posisi kita yang sangat dekat dengan pusat pemerintahan baru Indonesia,” tambah Andi.
Untuk mendukung implementasi kurikulum baru ini, Pemkab PPU akan menggelar pelatihan intensif bagi para guru yang terlibat dalam proyek percontohan. Pelatihan mencakup perancangan pembelajaran berbasis proyek, penggunaan teknologi pendidikan, dan pendekatan asesmen formatif.
Selain itu, Disdikpora juga menyiapkan infrastruktur digital, termasuk penyediaan laptop, tablet, dan jaringan internet yang memadai di sekolah-sekolah percontohan. Langkah ini sekaligus mendukung program digitalisasi pendidikan yang telah digulirkan sejak 2023.
Program kurikulum deep learning akan dimulai di 10 sekolah penggerak, yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten PPU. Evaluasi program akan dilakukan setiap enam bulan, melibatkan tim ahli pendidikan dari universitas mitra, lembaga penelitian, serta praktisi pendidikan. (adv/dr/yu)