Upnews.id, SANGATTA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim), Mulyono, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan sekolah-sekolah berbasis Islam sebagai model kemajuan pendidikan di Kutim. Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Talk Show Serba-Serbi Mondok Santri dan Jejak Peradaban Islam di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutim, Minggu (9/11/2025).
Dalam sambutannya, Mulyono mengatakan bahwa pemerintah memiliki konsep pengembangan pendidikan yang menjadikan lembaga-lembaga pendidikan Islam, khususnya yang dikelola Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), sebagai rujukan pembangunan sekolah modern.
“Kita punya konsep bagaimana sekolah-sekolah yang mempunyai basis agama Islam harus bisa dijadikan contoh atau model,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Disdikbud Kutim telah meminta Muhammadiyah menyusun master plan pembangunan sebagai acuan penyempurnaan fasilitas di sekolah-sekolah mereka. Pembangunan Muhammadiyah Boarding School (MBS) juga terus berprogres sejak peletakan batu pertama tahun lalu. Tahap I telah mendapatkan alokasi anggaran Rp 1,8 miliar dan dilanjutkan ke Tahap II pada tahun ini.
“Alhamdulillah tahap keduanya juga berjalan tahun ini. Insyaallah bangunan MBS bisa segera selesai,” ujarnya.
Mulyono menargetkan bahwa bila ia tetap diberi amanah memimpin Disdikbud selama dua tahun ke depan, pembangunan MBS sesuai master plan dapat diselesaikan secara menyeluruh. Ia berharap MBS Putra dan Putri menjadi sekolah berasrama terbaik di Kutim dengan fasilitas yang representatif bagi para santri.
“Kami berkomitmen untuk meneruskan pembangunan MBS agar menjadi tempat mondok yang lebih baik dan nyaman,” tambahnya.
Tak lupa, Mulyono berpesan kepada seluruh pengurus Muhammadiyah agar terus menjalin komunikasi intensif dengan Disdikbud.
“Jangan pernah bosan untuk berkoordinasi, agar konsep pembangunan yang sudah kita rancang bisa diselesaikan dengan baik,” pesannya.(Put/Nt/Dr-Adv)
