Diperkirakan Lonjakan Covid 19 di Luar Jawa-Bali Sampai Akhir Februari

upnews.id SAMARINDA – Kasus covid-19 di Jawa-Bali telah terjadi lonjakan yang sangat signifikan. Dalam hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Masitah mengatakan, diperkirakan setelah terjadi penurunan kasus nanti, lonjakannya pindah di luar Pulau Jawa dan Bali.
Dan diprediksi dua sampai tiga minggu ke depan atau akhir Bulan Februari atau awal Maret terjadi lonjakan kasus di luar pulau Jawa dan Bali, kemungkinan juga terjadi di Kaltim. Oleh karena itu harus mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk tempat-tempat Isolasi terpadu (isoter).
“Berdasarkan pengalaman dan mencermati pengalaman kita yang lalu, kita ini kan tertinggi di luar Jawa Bali. Mudah-mudahan kita harus bersiaplah dengan kondisi ini. Pertama tentu saja selalu mengingatkan masyarakat, hanya 2 poin pertama percepatan vaksinasi yang kedua tetap tatap melaksanakan prokes yaitu 5M, dan itu yang tidak bosan-bosanya mengingatkan kepada masyarakat,” jelas Masitah usai mengikuti zoom meeting dengan Kementerian terkait dalam pembahasan peningkatan kasus dan tingkat hospitality dan intensifikasi vaksinasi lansia dan dosis ke-2, di Ruang Heart of Borneo, kantor Gubernur Kaltim, Selasa (15/2/2022).
Selain sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, juga koordinasi dengan Satgas mulai dari level provinsi sampai ke yang paling bawah, untuk mengingatkan masyarakat melalui operasi- operasi yustisi.
“Kita tetap mengedukasi masyarakat, kalaupun terkena dengan gejala ringan saja, maka isolasi mandiri di rumah saja. Kalau rumahnya tidak aman bisa dilakukan di tempat isoman yang sebelumnya kita persiapkan, sehingga penularannya bisa kita tekan,” tandasnya.
Masitah menambahkan, saat ini Kaltim bed occupancy rate (BOR) 17 persen. Memang ada peningkatan dari sebelumnya di akhir Desember sampai di Januari itu kan masih landai sekitar 5 persen, sekarang sudah di posisi 17 persen, ini juga harus diantisipasi dalam waktu 1 minggu ini Wisma Atlet disiapkan untuk antisipasi isoter.
“Mudah-mudahan bisa siap, sehingga untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak mungkin dilakukan isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.
Menghadapi varian baru Omicron, Masitah berpesan jangan panik, karena sifat Omicron ini penularannya cepat 5 kali dibandingkan varian Delta, tetapi lebih ringan. Itu yang perlu dipahami, sehingga apabila tertular dengan gejala ringan cukup isoman di rumah saja. Walaupun demikian masyarakat harus tetap waspada, dengan selalu menerapkan prokes.
“Dari sifat penularannya yang cepat, kita harapkan masyarakat harus tetap waspada, dan peningkatannya saat ini sudah terlihat minggu terakhir ini. Oleh karena kita harapkan masyarakat terus melaksanakan prokes dengan ketat,” tegas Masitah. (adv)