Desa Bukit Harapan Rayakan 36 Tahun Transmigrasi, Pembangunan Melaju Kian Pesat

Upnews.id, KALIORANG — Desa Bukit Harapan di Kecamatan Kaliorang merayakan momen bersejarah pada Rabu (19/11/2025). Genap 36 tahun sudah sejak rombongan transmigran dari Jawa tiba pada 1989 dan memulai babak baru yang menjadi fondasi berdirinya desa tersebut. Kini, kawasan yang dulunya masih serba terbatas menjelma menjadi desa yang dinamis dan berkembang pesat.
Peringatan yang mengusung tema “Mewujudkan Desa Bukit Harapan Mandiri Menuju Kutim Hebat” itu berlangsung hangat dan meriah. Warga dari berbagai kalangan tumpah ruah menikmati rangkaian acara yang dibuka dengan Tari Padupa dan Tari Ratoh sebagai simbol penyambutan dan kebersamaan.
Ketua Panitia, Afif Amrullah, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan ruang untuk mengenang kembali perjuangan awal para pelopor transmigrasi.
“Dana desa juga mendukung beragam kegiatan seperti lomba, pentas seni, hiburan rakyat hingga bakti sosial. Semua dilakukan untuk menjaga semangat gotong royong dan mempererat kebersamaan,” jelasnya.
Kepala Desa Bukit Harapan, Heri Wibowo, mengungkapkan bahwa perkembangan yang terjadi selama 36 tahun ini merupakan hasil kerja keras kolektif.
“Perubahan di Bukit Harapan sangat terasa. Tahun demi tahun kami terus berbenah, dan kini desa berkembang jauh lebih baik dibanding awal mula dibangun,” ujarnya.
Camat Kaliorang, Rusnomo, turut membagikan kenangannya saat mendampingi para transmigran dari Yogyakarta dan Semarang pada 1989. Baginya, perjalanan panjang desa-desa di Kaliorang merupakan contoh nyata proses pembangunan yang bertahap namun pasti.
“Banyak tantangan yang dilalui, tapi lima sampai enam tahun terakhir perkembangan sangat signifikan. Jalan SP4 dan SP3 sudah ditimbun, akses infrastruktur mulai terbuka,” terangnya.
Kehadiran Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, semakin menambah semarak acara. Ia menyampaikan ucapan selamat sekaligus melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur.
“Transmigrasi Bukit Harapan tahun 1989 adalah yang pertama dan tertua di Kutim. Sekarang kita lihat hasilnya desa ini berkembang sangat pesat,” kata Bupati.
Ia juga menyoroti geliat ekonomi lokal dan aktivitas UMKM yang tumbuh di Bukit Harapan.
“Di bukit ini benar-benar ada harapan. Pemerintah akan terus mempercepat pembangunan karena semua itu bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, para pelopor transmigrasi juga menerima penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam membangun Bukit Harapan sejak awal.
Acara ditutup dengan ramah tamah yang diikuti warga dan perangkat desa. Peringatan ini diharapkan menjadi penyemangat untuk melanjutkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat demi mewujudkan pembangunan desa yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan menuju Kutim Hebat.(Put/Nt/Dr-Adv)






